Selasa 13 Nov 2012 19:00 WIB

Korban Tabrakan Beruntun dan Lift Jatuh Diijinkan Pulang

Jamaah haji di Kota Makkah.
Foto: ROL/Heri Ruslan
Jamaah haji di Kota Makkah.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Sebanyak 17 korban tabrakan beruntun bus Tamimi & Saihati sudah diizinkan pulang ke tanah air begitu juga dengan empat korban lift jatuh di Hotel Ghusun Al Arak.

Kepala Daerah Kerja Jeddah Ahmad Abdullah di Jeddah, Selasa, mengatakan korban tabrakan beruntun pada maghrib Senin malam sudah diizinkan pulang dari tiga rumah sakit Saudi di Jeddah. "Termasuk korban yang mengalami fraktur (luka akibat benturan) pada tulang hidung," kata Abdullah.

Senin siang (12/11) terjadi tabrakan beruntun empat bus Tamimi & Saihati yang mengakibatkan 17 jamaah Kelompok Terbang SOC-44 Solo terluka dan belasan lainnya menderita luka ringan.

Bus dari Makkah menuju Jeddah itu diawaki secara ugal-ugalan setelah sopir meminta uang tips kepada jamaah di titik pemeriksaan.

Penumpang yang dimintai keterangan mengatakan sopir bus agaknya kecewa karena tidak mendapat tips sesuai dengan harapannya, sementara Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Indonesia(PPIH) mengimbau jamaah untuk tidak memberi tips kepada sopir.

Ketika ditanya apakah jamaah korban tabrakan beruntun itu mendapat asuransi, Abdullah mengatakan prosesnya ada di PPIH.

Saat kejadian terdapat delapan bus beriringan yang membawa seluruh anggota Kelompok terbang SOC-44 dari Makkah menuju Jeddah.

Sementara empat jamaah Kelompok Terbang SOC-43 Solo yang menjadi korban lift jatuh dari lantai empat Hotel Ghusun Al Arak dan satu diantaranya sempat di rawat di Balai Pengobatan Haji Indonesia Jeddah sudah diizinkan pulang ke tanah air.

Terdapat sembilan anggota jamaah yang terjebak dalam lift barang yang kemudian meluncur jatuh dari lantai empat hingga ke basement (lantai bawah tanah) hotel. Pengelola hotel mengatakan lift diisi terlalu banyak jamaah dan meluncur jatuh setelah di lantai tiga.

Keempat korban tersebut adalah Sofiatun binti sidik (63) mengalami bengkak di punggung, di kaki kanan dan kiri, Suwarsih binti Suparti (63) mengalami nyeri punggung, Siti Nur Azzah binti M Nasir (46) mengalami nyeri punggung dan Siti Sofiatun binti Sutar (63) mengalami nyeri punggung.

Sofiatun sempat mendapat perawatan di BPHI, tetapi setelah maghrib diizinkan kembali bergabung dengan jamaah lainnya di hotel. "Pengelola hotel memberi santunan senilai 20.000 riyal untuk sembilan jamaah tersebut," kata Abdullah.

Sekretaris Daker Jeddah Nur Alya Fitra sebelumnya mengatakan PPIH sudah memutuskan tidak akan menggunakan hotel pendukung itu untuk transit jamaah selama di Jeddah. Ghusun Al Arak adalah hotel pendukung (back up) yang ditunjuk oleh hotel transit Majlis Al Khalij yang dikontrak PPHI.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement