REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Ratusan orang dari golongan nasionalis Prancis menggelar aksi demonstrasi anti-Islam di ibu kota Paris. Para demonstran menuding, warga Muslim Prancis tidak mau melebur dengan penduduk setempat.
"Prancis selalu menjadi negara yang terbuka. Tapi untuk pertama kalinya kami harus berurusan dengan agama yang tidak dapat dan tidak mau mengintegrasikan dirinya sendiri," kata seorang demonstran, Romain Cyiril, seperti dikutip AP, Ahad (11/10).
Belakangan ini, aktivitas anti-Islam kembali menggeliat di negara berpopulasi Muslim terbesar di Eropa Barat itu. Tiga pekan lalu, aktivis sayap kanan Prancis menggelar aksi yang berujung rusuh di sebuah masjid yang masih dalam tahap pembangunan.
Populasi warga muslim di Prancis saat ini diperkirakan mencapai lima juta jiwa. Angka ini hampir mendekati sepuluh persen total penduduk Prancis yang berjumlah 65 juta jiwa. Pemerintah Prancis sendiri telah berulang kali menyatakan kecaman terhadap aksi ekstremis anti-Islam.