Senin 05 Nov 2012 13:33 WIB

Media Australia Bikin Muslim Dipandang Agresif

Rep: Agung Sasongko/ Red: Karta Raharja Ucu
Pemuka Muslim Australia (ilustrasi)
Foto: AP PHOTO
Pemuka Muslim Australia (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Media massa Australia seharusnya memberitakan komunitas Muslim dengan adil dan berimbang. Sebab selama ini, media massa Australia cenderung menyudutkan Muslim dengan pemberitaan kontroversial atau sensasional.

Pernyataaan itu diutarakan Pendiri Forum Hubungan Islam Australia (FAIR), Kuranda Seyit, dalam diskusi panel yang digagas parlemen negara bagian New South Wales, akhir pekan lalu. "Muslim terlalu banyak menanggung beban pemberitaan itu," kata dia seperti dikutip voanews.com, Senin (5/11).

Seyit berpendapat situasi itu hanya merusak hubungan antara masyarakat Australia dengan komunitas Muslim. Padahal seharusnya kedua belah pihak saling mendukung.

"Kalau terus begitu bagaimana dengan masa depan hubungan keduanya," imbuhnya.

Karena pemberitaan media massa Australia, kata Seyit, umat Islam saat ini lebih dipandang agresif. Sayang, analisis media Australia soal itu tidak kuat.

"Terlalu dangkal dan tidak akurat," kata dia.

Namun, perwakilan media massa membantah tuduhan itu. Menurut mereka, kebanyakan artikel tentang Islam dan Muslim justru dibuat ulama dan cendikiawan Muslim.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement