Kamis 01 Nov 2012 16:58 WIB

Mereka yang Hafal Alquran (1)

Rep: Damanhuri Zuhri/ Red: Chairul Akhmad
Ilustrasi
Foto: wordpress.com
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Begitu banyak manfaat yang didapat dengan menghafal Alquran. Setidaknya, begitulah pengalaman yang dialami para hafiz Alquran.

Lalu seperti apakah berkah yang dirasakan para penghafal Alquran? Berikut pengalaman para hafiz Alquran.

Nurun Nayiroh

Alumnus UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Nurun Nayiroh tak pernah menduga, kebiasaannya menghafal ayat-ayat suci Alquran justru memudahkannya menghafal rumus-rumus Fisika.

Tak hanya itu, berkat kemahirannya menghafal 30 juz kitab suci Alquran, ia dinobatkan sebagai wisudawan Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang terbaik angkatan pertama.

Berbekal beasiswa yang diperolehnya, ia bisa melanjutkan program pascasarjana di Institut Teknologi Surabaya (ITS).

''Alhamdulillah, selama saya menghafal Alquran tidak menjadi hambatan dalam menuntut ilmu terutama bidang Fisika. Justru, menambah kekuatan memori otak saya sehingga semakin aktif apalagi dalam menganalisis rumus-rumus Fisika,''  ujarnya.

Diakuinya, tidak sedikit mahasiswa angkatannya yang mengaku dipusingkan rumus-rumus Fisika.

''Karena saya terbiasa menghafal Alquran, alhamdulillah saya tidak mengalami kesulitan. Malah mempermudah saya dalam mengintegrasikan antara sains (fisika) dengan Alquran yang sudah menjadi kewajiban kita sebagai generasi Muslim untuk mengkaji dan mengaplikasikannya,''  tutur bungsu dari tujuh bersaudara pasangan Abdul Muhyi dan Nihayah itu.

 

Gadis kelahiran Kediri Jawa Timur 12 Maret 1986 itu memiliki cita-cita yang sangat mulia. Ingin menjadi seorang Muslimah yang idealis dan ilmuwan yang hafal Alquran. Nayiroh yang mengaku banyak mendapat hikmah serta pertolongan Allah SWT berkat hafalan Alquran.

 

Semangatnya untuk belajar menghafal Alquran, sudah tumbuh pada usia lima tahun,  ketika belajar di Taman Pendidikan Alquran Roudlotut Ta’allum, Ringin Agung, Kediri. Semangat itu muncul kembali, ketika anak petani ini belajar di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kandangan,  Kediri, Jawa Timur.

''Menghafal Alquran merupakan pekerjaan yang berat dan butuh konsentrasi penuh. Namun semuanya itu menjadi mudah dan lancar bagi saya, ketika memiliki niat dan tekad yang kuat untuk berusaha menghafal Alquran,'' papar Nayiroh yang pernah menyabet gelar juara kedua Musabaqah Fahmil Qur’an (MFQ) tingkat Kabupaten Kediri pada 2002 itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement