REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Komunitas Muslim Australia mengeluhkan minimnya ruang dan tingginya biaya pemakaman khusus umat Islam. Karena itu, Muslim Australia mengharapkan pemerintah memberikan solusi terkait masalah ini.
"Kami benar-benar membutuhkan dukungan soal ini. Mari kita kesampingkan perbedaan-perbedaan," komentar Direktur Layanan Pemakaman Shahzeb Janaaza, Osman Iqbal seperti dikutip The Herald Sun, Kamis (1/11).
Tak berdiam diri, Iqbal segera menggelar penggalangan dana guna mencari alternatif lain yang memungkinkan keluarga Muslim menguburkan jenazah sanak keluarga dengan layak dan biaya pemakaman yang logis.
Iqbal menargetkan dana yang terkumpul mencapai 4 juta dolar AS. "Saya kira, komunitas Muslim jika bersatu akan terkumpul dana tersebut," kata dia.
Iqbal mengungkap tingginya biaya penguburan dan minimnya ruang membuat keluarga Muslim menguburkan sanak keluarga mereka di pemakaman umum yang penuh sesak. Tercatat, pemakaman Riverstone dua bulan lagi tidak akan sanggup menampung. Di Roockwood tinggal lima bulan lagi.
"Ada 450 Muslim meninggal setiap tahun di New South Wales. Tapi tidak setiap keluarga mampu," kata dia. Pada bulan April, pemerintah NSW telah mengalokasikan ribuan plot pemakaman baru untuk komunitas Muslim dan Yahudi.
Namun, dengan populasi yang terus bertambah plot pemakaman baru tersebut dirasa masih kurang. New South Wales adalah rumah bagi populasi 168,788 Muslim atau 49,6 persen dari total penduduk. Dengan jumlah populasi yang cukup besar membuat NSW menjadi kantong populasi Muslim terbesar di Australia.