REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Khotib shalat Idul Adha 1433 H di Kota Palu, Jumat, menyatakan Islam bukanlah agama yang keras. Sehingga, tidak dibenarkan umat Islam melakukan kekerasan.

"Pembunuhan bisa saja dilakukan namun dalam kondisi khusus seperti perang," kata Khotib Zainal Abidin di hadapan jamaah yang memadati Lapangan Vatulemo Palu.

Dia mengatakan Islam hendaknya tidak dipandang sebagai agama yang mengajarkan radikalisme menyusul adanya tindakan kekerasan yang dilakukan orang Islam.

"Jika teror dilakukan oleh orang Islam, itu bukan berarti Islam adalah teroris. Tidak ada ajaran Islam yang memperbolehkan seseorang membunuh," kata Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Palu ini. "Yang penting kita harus menghadapi perbedaan itu tanpa menimbulkan kekerasan.''

Ikuti Whatsapp Channel Republika