Rabu 17 Oct 2012 16:59 WIB

Fadzlan Garamatan (3): Dakwah di Papua Sungguh Mulia

Rep: Fitria Andayani/ Red: Chairul Akhmad
Ustadz Fadzlan Garamatan.
Foto: Republika/Agung Supri
Ustadz Fadzlan Garamatan.

Mengapa mensyiarkan Islam di Papua adalah sebuah keharusan bagi umat Islam di Indonesia?

Seluruh umat Islam di Indonesia harus ingat ketika saudara kita yang berada di pedalaman Papua telanjang dan akhirnya mereka masuk neraka, maka itu adalah kesalahan kita.

Mereka akan protes kepada Allah mengapa mereka harus ditempatkan di neraka. Padahal, mereka belum pernah didakwahi oleh umat Islam di Indonesia. Akibatnya, mereka tidak tahu mana yang benar dan salah.

Kalau dakwah sampai ke telinga mereka tentu mereka akan masuk Islam. Karena itu, orang-orang yang tahu Islam harus mau memberi mereka pengajaran bila tidak ingin diadili di akhirat kelak.

Lagipula, alangkah indahnya bila orang Papua bisa diislamkan. Sehingga, azan akan berkumandang dari timur hingga ke barat Indonesia. Orang Papua yang bangun dahulu pada saat Subuh, mereka pula yang pertama kali melakukan puasa. Selanjutnya, baru orang-orang Islam di Indonesia tengah dan barat.

Mereka yang mengumandangkan takbir pertama kali. Karena, Allah menerbitkan matahari di sebelah timur terlebih dahulu baru ke barat. Sinar itu pertama kali datang pada orang-orang hitam di negeri Papua, negeri yang menyimpan cahaya rahasia (nuu waar), orang-orang hitam yang hatinya bahagia dengan Islam.

Orang Islam harus belajar dari Rasulullah bagaimana mereka menghapus zaman jahiliah menjadi zaman yang penuh cahaya Islam. Oleh karena itu, kemauan untuk membebaskan saudara kita di hutan Papua adalah tindakan yang sangat mulia.

Kaum Anshar dan Muhajirin harus menyatu untuk mendapatkan kekuatan yang besar dalam berdakwah. Keduanya dikawinkan dengan semangat dakwah. Dengan demikian, Papua akan melengkapi Serambi Makkah yang ada di Aceh sebagai Serambi Madinah. (habis)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement