REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Sekretaris Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Padang Syamsul Bahri meminta jamaah calon haji mewaspadai modus kejahatan yang sering terjadi di Tanah Suci.
Pada umumnya pelaku tindak kejahatan terhadap jamaah haji di Tanah Suci adalah orang Indonesia dan mereka menggunakan bahasa yang dapat dimengerti dalam melancarkan aksinya, kata dia di Padang, Selasa.
Karena itu, menurut dia, jamaah harus waspada jika ada orang yang berpura-pura baik dan menawarkan sesuatu dengan mengunakan bahasa Indonesia.
Ia mengatakan salah satu modus yang harus diwaspadai yaitu orang yang berpura-pura menawarkan penukaran riyal Saudi.
Pelaku akan menawarkan jasa penukaran riyal dengan alasan jika ditukarkan melalui bank prosesnya sulit dan lama. Begitu uang diserahkan yang bersangkutan akan langsung membawa kabur uang jamaah, lanjut dia.
Kemudian modus lainnya saat jamaah hendak ke toilet pelaku akan menawarkan untuk menitipkan barang bawaan dengan alasan tidak boleh dibawa ke WC. Setelah barang dititipkan dibawa lari oleh pelaku.
Jamaah juga jangan tergoda bujuk rayu orang-orang yang mengaku sedang kesulitan dan meminta sejumlah uang karena sebenarnya yang bersangkutan sedang memeras.
Demikian juga dengan orang yang berpura-pura meminta sedekah dan saat jamaah mengeluarkan dompet untuk memberi uang, teman pelaku tengah mengincar dompet tersebut.
Jika ada jamaah yang menjadi korban tindak kejahatan agar segera melapor kepada bagian informasi yang telah disebar dibanyak titik.
"Asalkan jamaah tersebut dapat berbahasa Indonesia maka laporannya akan dapat ditindaklanjuti dengan segera," kata dia.