REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH – Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) daerah kerja Makkah merawat sebanyak 25 jamaah calon haji. Dua di antaranya mendapat perawatan di ICU.
‘’Selain itu, ada tiga jamaah haji yang dirawat di rumah sakit di Kota Makkah,’’ ujar Kepala BPHI Makkah, dr Agus Widiyatmoko, SpPD kepada wartawan, Kamis (4/10).
Menurut dia, sebagian pasien yang dirawat di BPHI Makkah merupakan jamaah yang dievakuasi dari Madinah dan Jeddah. Tim dokter di BPHI Makkah, kata dia, akan berupaya menstabilkan kondisi kesehatan pasien agar mereka dapat menjalankan ibadah umrah.
‘’Kami telah meminta kepada petugas haji di Jeddah dan Madinah untuk meniat-ihramkan jamaah yang sakit,’’ ungkap Agus. Kecuali, kata dia, jamaah yang kondisi kesehatannya tak memungkinkan.
Pihaknya akan bekerja sama dengan pendamping jamaah uzur untuk membantu umrah para pasien. ‘’Secara medias mereka baik, dan secara ibadah tak tertinggal,’’ tutur Agus.
Selain itu, kata dia, pasien yang dievakuasi dari Madinah dan Jeddah akan segera dikembalikan ke kloternya melalui sektor, jika kondisinya sudah stabil.
Jamaah haji Indonesia yang dirawat di BPHI Makkah sebagia besar mengalami gangguan cardiovaskuler, hipertensi, jantung, dan diabetes.
Sedangkan, tiga jamaah lainnya yang dirawat di RS Zahir Kota Makkah mengalami gagal ginjal, gangguan paru-paru akut, dan stroke. ''Alhamdulilah kondisi mereka tersu stabil.''
Jamaah yang dirawat di RS Arab Saudi tak akan dipungut biaya. ''Selama dirawat di RS Pemerintah,'' ucap Agus.