REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH - Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Indonesia di Saudi Arabia mengajukan keberatan kepada Kementerian Haji Saudi dan Muasasah (otoritas pelayan haji Saudi) Asia Tenggara atas pelayanan bus yang tidak sesuai dengan kesepakatan.
Ketua PPIH di Saudi, Syaerozi Dimyati di Jeddah, Kamis (4/10), menyatakan keberatan karena beberapa bus yang membawa jamaah dari Madinah ke Makkah berukuran kecil sehingga koper jamaah tidak terbawa semua.
"Terdapat sekitar 400 koper jamaah yang terpaksa ditinggal karena busnya kecil dan hanya bisa mengangkut jamaah saja," kata Syaerozi. PPIH terpaksa menyewa bus khusus untuk membawa koper tersebut agar jamaah bisa menerimanya segera setelah tiba di Makkah.
Kondisi ini berulang seperti tahun lalu dan PPIH sudah mengingatkan agar jamaah mendapat bus sesuai dengan yang dijanjikan. "Sudah berulang kali kami ingatkan agar naqabah (konsorsium pelayanan transportasi Saudi) tidak menggunakan bus yang kebih kecil tetapi pada menit-menit terakhir selalu diberi yang kecil dan kita tidak bisa menolak," kata Syaerozi.
Pada surat keberatan tersebut, PPIH kembali mengingatkan agar Muasasah dan Naqabah memberikan kualitas pelayanan yang baik sesuai yang dijanjikan.
Sebelumnya Ketua Muasasah Saudi Arabia wilayah Asia Tenggara Muhammad Zuhair Sedayu saat menyambut kedatangan jamaah pertama yang mendarat di Jeddah 13 hari lalu menyatakan akan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada jamaah haji Indonesia, khususnya di bidang transportasi.
Dia lalu menunjuk bus sekualitas perusahaan Dallah yang bersih dan baru berwarna biru untuk mengantar dan menjemput jamaah Indonesia. Di sisi lain, Syaerozi memberi apresiasi kepada angkutan Saptco yang melayani jamaah dari penginapan ke Masjidil Haram di Makkah karena angkutan tersebut diberi tanda khusus untuk angkutan jamaah haji Indonesia.
Angkutan tersebut juga bersedia membawa jamaah yang jaraknya kurang dari 2000 meter karena sebelumnya jamaah yang penginapannya 2000 meter ke atas saja yang boleh menggunakan angkutan komuter itu.
"Kenyataannya jamaah yang berjarak 1600-2000 meter di Mahbas Jin dekat terowongan juga bersedia diangkut," kata Syaerozi.