REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Heri Ruslan/ Laporan dari Makkah
MAKKAH – Kantor Misi Haji Indonesia daerah kerja Makkah telah bekerja sama dengan enam rumah sakit untuk merawat jamaah haji yang membutuhkan perawatan yang tergolong darurat.
‘’Kita telah meminta agar rumah sakit di Kota Makkah memberi pelayanan terbaik bagi jamaah haji Indonesia,’’ ujar Kepala Daerah Kerja Makkah, Arsyad Hidayat, usai bertemu dengan pimpinan RS Zahir, Makkah, Ahad (30/9).
Selain itu, kata Arsyad, pihaknya meminta agar pihak rumah sakit bisa mengizinkan petugas kesehatan dan jamaah haji untuk menengok pasien asal Indonesia yang dirawat. ‘’Kehadiran petugas haji atau jamaah kita menengok akan memberi rasa nyaman dan cepat menyembuhkan jamaah kita yang dirawat,’’ ungkapnya.
Pimpinan RS Zahir, kata Arsyad, berjanji akan melayani jamaah haji Indonesia yang dirujuk ke rumah sakit tersebut semaksimal mungkin. Sebenarnya, kantor Misi Haji Indonesia sudah memiliki Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) bertaraf RS kelas provinsi di Indonesia.
Namun, menurut Kepala Seksi Kesehatan Daerah Makkah, dr Muh Ilyas Ambo Tuwo SpPD-KP SpP, dalam kondisi darurat dan membutuhkan penanganan lebih intensif jamaah haji yang sakit akan dirujuk ke RS milik Arab Saudi.
Seorang jamaah haji Indonesia asal Bengkulu, Zainal Abidin (69 tahun) saat ini sedang dirawat di RS Zahir. Jamaah kloter 7 embarkasi Padang itu dievakuasi dari Jeddah ke Makkah karena terkena serangan stroke.
‘’Saat ini kondisi pasien sudah stabil dan bisa berkomunikasi,’’ ujar Kepala BPHI, dr Agus Widiyatmoko. Jamaah haji yang terserang stroke itu, kata dia, dirawat oleh perawat dari Indonesia yang bekerja di RS Zahir, Makkah.