REPUBLIKA.CO.ID, Selain kompleks makamnya, Sultan Hassan juga memerintahkan untuk membangun sebuah bangunan tempat ibadah yang sekaligus difungsikan sebagai madrasah.
Bangunan ini merupakan pembangunan proyek paling ambisius dalam zamannya dan merupakan salah satu bangunan terbesar yang pernah dibangun oleh penguasa Mamluk.
Di luar keindahan dan kemegahan yang diperlihatkan oleh bangunan masjid ini, tersimpan kisah kelam yang meliputi proses pembangunannya.
Shela S Blair dan Jonathan M Bloom dalam buku “The Art and Architecture of Islam 1250-1800”, menulis bahwa dalam perencanaan awal di atas portal pintu masuk utama Masjid Sultan Hassan akan didirikan minaret (menara kembar). Namun, karena salah satu menara yang sudah dibangun runtuh, akhirnya rencana tersebut tidak jadi direalisasikan.
Runtuhnya bangunan menara tersebut menewaskan sekitar 300 orang pekerja. Musibah itu, menurut Blair, dipandang sebagai pertanda jatuhnya sultan. Dan pertanda tersebut terbukti dengan kematian Sultan Hassan selang tiga bulan kemudian setelah peristiwa runtuhnya bangunan menara masjid.
Namun, beberapa versi lain menyebutkan bahwa Sultan Hassan dibunuh sebelum masjid itu selesai oleh pihak-pihak yang memang tidak menyukai kepemimpinannya dan jasadnya tidak pernah ditemukan. Sumber sejarah lain menyebutkan bahwa ia masih berada di kerajaan sampai akhirnya menghilang entah ke mana pada 762 H/1361 M.
Hingga kini, riwayat sang sultan tidak diketahui secara pasti, di mana jenazahnya dikebumikan dan di mana kuburannya masih menjadi misteri. Banyak kalangan sejarawan yang menilai suasana pergolakan politik ketika itu antara gubernur-gubernur Mamalik menuntut sultan untuk menghilang dari kerajaan dan urusan kemesiran.
Kelanjutan dari pembangunan proyek itu dilakukan di bawah pengawasan Gubernur Mesir saat itu, Thowasy Basyir Al-Jamdar, hingga selesai pada 764 H/1363 M.
Saat ini, Masjid Sultan Hassan masih tetap dijadikan sebagai tempat ibadah untuk shalat wajib lima waktu dan shalat Jumat. Selain itu, masjid tersebut menjadi salah satu objek kunjungan para wisatawan mancanegara.
Bahkan, Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, dalam kunjungannya ke Mesir beberapa waktu lalu sempat menginjakkan kaki ke dalam masjid bersejarah itu.