Jumat 14 Sep 2012 13:03 WIB

Polisi Australia Permalukan Komunitas Muslim

Islamic Center di pinggiran Melbourne digrebek polisi.
Islamic Center di pinggiran Melbourne digrebek polisi.

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Komunitas Muslim Australia menyesalkan kebijakan kepolisian Australia yang mengikutsertakan media dalam penggerebekan terhadap tertuduh pelaku terorisme. Tindakan itu dianggap mempermalukan Komunitas Muslim.

Imam Ibrahim Omerdik mengatakan Komunitas Muslim merasa tidak nyaman dengan tindakan kepolisian Melbourne. Pasalnya, tindakan itu memberikan efek negatif terhadap Komunitas Muslim.

"Sekarang anak-anak merasa malu ketika mereka berada di sekolah," sebut dia seperti dikutip onislam.net, Jumat (14/9).

Pada Kamis (13/9) kemarin, kepolisian Melbourne melakukan penggerebekan terhadap Islamic Center di pinggiran Melbourne, ibu kota negara bagian Victoria. Tujuan penggerebekan itu untuk menangkap satu orang tertuduh yang dianggap berencana melakukan serangan teror.

Dari penggerebekan itu sejumlah komputer, hard disk dan senjata disita. Target sasaran sendiri baru ditangkap dan dipenjarakan. Namun, kepolisian belum menyebut nama dari target sasaran itu.

Dewan Islam Victoria, Sherene Hasan dalam pernyataannya mencoba menenangkan Komunitas Muslim untuk tidak bereaksi secara berlebihan. Ia meminta umat muslim menanggapi positif tindakan kepolisian.

"Saya kira, apa yang dilakukan kepolisian memastikan komunitas kita merasa aman," tukas dia.

Namun, Komunitas Muslim terlanjut merasa dipermalukan. Mereka menuntut kepolisian untuk meminta maaf. "Mereka harus meminta maaf atas apa yang terjadi. Jika mereka melakukan penyergapan ada baiknya tidak mengundang para jurnalis," kata dia mengakhiri.

sumber : onislam.net
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement