Jumat 07 Sep 2012 18:45 WIB

Masjid Regent Park, Memadukan Seni Tradisional dan Modern (3)

Rep: Nidia Zuraya/ Red: Chairul Akhmad
Masjid Regent Park London, Inggris.
Foto: flickriver.com
Masjid Regent Park London, Inggris.

REPUBLIKA.CO.ID, Pada 1974, pekerjaan konstruksi dimulai. Pada Juli 1977, pekerjaan telah selesai dengan total biaya sebesar 6,5 juta pounds.

Masjid Regent’s Park bukan sekadar tempat ibadah bagi umat Islam. Masjid pusat London yang mampu menampung 5.000 jamaah itu dilengkapi dengan perpustakaan yang berada di lantai dua dan juga dilengkapi dengan kantin yang menyediakan makanan halal.

Selain itu, di lantai dasar masjid tersebut juga terdapat toko buku. Tentu saja buku yang dijual adalah buku-buku Islami yang berbahasa Inggris.

Masjid ini didirikan pada 1977 yang dirancang oleh arsitek Sir Frederick Gibberd. Masjid ini memiliki kubah emas terkemuka. Ruang utama dapat menahan lebih dari 5.000 jamaah. Masjid ini bergabung dengan Pusat Kebudayaan Islam yang secara resmi dibuka oleh Raja George VI pada 1944.

 

Peresmian ini sebagai hadiah tanpa syarat kepada komunitas Muslim Inggris, termasuk tanah untuk pembangunan tersebut yang disumbangkan oleh George VI. Ini diberikan sebagai imbalan sebuah situs di Kairo untuk katedral Anglikan. 

Masjid dengan Dua Elemen

Sir Frederick Gibberd membuat rancangan Masjid Regent’s Park dengan desain dua elemen utama, yakni sebuah bangunan utama yang terdiri atas dua ruang ibadah dan sayap, tiga lantai termasuk pintu masuk, perpustakaan, ruang baca, kantor administrasi, dan menara.

Masjid ini memiliki kubah emas terkemuka dan menara setinggi 140 kaki atau sekitar 42,67 meter. Ruang utama dapat menampung lebih dari 5.000 jamaah. Pada Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha, Masjid Regent’s Park selalu disesaki oleh kaum Muslim yang hendak menunaikan shalat Id. Rata-rata setiap tahunnya lebih dari 50 ribu jamaah mengunjungi masjid ini untuk melaksankan shalat Id.

 

Karena keterbatasan tempat, pelaksanaan shalat Id di masjid itu selalu dibagi ke dalam enam grup. Selain pada kedua hari raya tersebut, masjid ini juga disesaki jamaah dari seluruh London dan sekitarnya setiap hari Jumat.

 

Yulianto Sumalyo dalam buku “Arsitektur Masjid dan Monumen Sejarah Muslim” menulis, dengan menempati lahan 2,3 acre (9307,69 meter persegi), bangunan masjid beserta Pusat Kajian Budaya Islam tersebut memiliki halaman keliling yang cukup luas.

 

Lokasinya yang berada di tepian Regent’s Park sebuah taman luas di tengah London membuat lingkungan di sekitar bangunan masjid terbuka dan menambah kesan monumental bangunan itu menjadi lebih menonjol. Kesan monumental pada bangunan masjid ini juga terpancar dari arsitektur masjid yang memadukan aspek-aspek tradisional dan modern.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement