Rabu 05 Sep 2012 14:07 WIB

Orang yang Menyimpang dari Kebenaran (2-habis)

Rep: Hannan Putra/ Red: Chairul Akhmad
Ilustrasi
Foto: hauzahmaya.ir
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Jadi, yang dimaksud dengan qaasithuun ialah orang-orang zalim, yang menganiaya diri mereka dengan tidak mau beriman kepada Allah dan tidak mau taat (masuk Islam). Mereka ini kelak akan menjadi kayu bakar bagi neraka Jahanam.

Andaikata mereka mau taat, masuk Islam, beriman, bertakwa kepada Rabb mereka, dan istiqamah pada manhaj Allah, manhaj Islam, niscaya Allah akan memudahkan bagi mereka urusan kehidupan dan penghidupan mereka, serta akan turun berkah dari langit dan bumi kepada mereka.

Itulah makna firman Allah, “Dan bahwasanya jika mereka tetap berjalan lurus di atas jalan itu (agama Islam), benar-benar Kami akan memberi minum kepada mereka air yang segar.” (QS. Al-Jinn: 16).

Sehubungan dengan makna ini Allah berfirman dalam ayat lain, “Jika sekiranya penduduk negeri-negeri benar-benar beriman dan bertakwa, pastilah akan Kami bukakan untuk mereka berkah dari langit dan bumi.”(QS. Al-A'raf: 96).

Istiqamah dan takwa merupakan jalan untuk memperoleh rezeki dan kelapangan hidup, serta jalan kebaikan di dunia dan di akhirat, “... dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar (dari kesulitan), dan memberinya rezeki dari jalan yang tidak disangka-sangka." (QS. Ath-Thalaq: 2-3).

“Dan sekiranya mereka bersungguh-sungguh menjalankan (hukum) Taurat, Injil, dan (Alquran) yang diturunkan kepada mereka dari Tuhannya, niscaya mereka akan mendapat makanan dari atas mereka dan dari bawah kaki mereka.” (QS. Al-Maa’idah: 66).

Istiqamah, iman, dan berpegang teguh pada manhaj Allah serta mengikuti hukum-hukum-Nya merupakan jalan untuk memperoleh semua kebaikan di dunia dan akhirat.

sumber : Fatawa Al-Qardhawi
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement