Rabu 29 Aug 2012 17:17 WIB

Masjid Nusretiye, Gaya Arsitektur Baroque Ottoman (5-habis)

Rep: Nidia Zuraya/ Red: Chairul Akhmad
Masjid Nusretiye di Istanbul, Turki.
Foto: skyscrapercity.com
Masjid Nusretiye di Istanbul, Turki.

REPUBLIKA.CO.ID, Pada 1631-1632, Sultan Murad IV pun terlibat konflik dengan mereka soal pengangkatan Perdana Menteri Hafid Pasya yang tidak disetujui oleh pasukan Janissary yang cenderung berpihak kepada perdana menteri lama, Khosru Pasya, yang diberhentikan oleh Sultan.

Mereka juga membangkang terhadap Sultan Ahmad III pada 1727 karena Sultan berdamai dengan pihak musuh.

Saat itu, mereka menuntut Sultan Ahmad III mundur dari jabatannya dan mengangkat sultan yang baru, sesuai dengan keinginan mereka sendiri.

Kemenangan gemilang

Oleh karena tindakan Janissary yang merugikan kekuasaan negara, ketika Sultan Mahmud II berkuasa, pasukan elite ini dibubarkan pada 1826.

Pembubaran tersebut juga didorong oleh keinginan Sultan Mahmud II untuk melakukan pembaruan pada bidang militer yang sudah ketinggalan zaman dengan merombak pasukan Janissary. Namun, keinginan Sultan itu ditolak oleh para perwira rendahan pasukan khusus, bahkan mereka memberontak.

Dengan adanya peristiwa tersebut, ada alasan bagi Sultan untuk membubarkan mereka yang didukung oleh pasukan Taujiyah (pasukan yang dikirim para penguasa daerah ke pemerintah pusat), para ulama dan mahasiswa. Sejak saat itu, pasukan Janissary yang telah berjasa di awal pemerintahan Ottoman hancur.

Pembubaran kelompok Janissary ini bertepatan dengan selesainya proyek pembangunan masjid di kompleks asrama militer di kawasan Tophane, Istanbul. Oleh Sultan Mahmud II, masjid yang baru berdiri tersebut kemudian dinamakan Nusretiye yang artinya kemenangan gemilang.

Pemberian nama Nusretiye tersebut dimaksudkan untuk memperingati pembubaran kelompok elite militer yang membangkang. Karena pada 1822, ketika pembangunan masjid dimulai, Sultan Mahmud II sedang menghadapi masalah dan menekan kelompok Janissary yang sedang merongrong pemerintah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement