Selasa 28 Aug 2012 12:57 WIB

Kemenag: Aliran Baru Muncul Akibat Kekosongan Dakwah

Rep: Umi Lailatul/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
 Sejumlah satuan Brimob Polda Jatim berpatroli mengelilingi perkampungan warga Syiah di Desa Karanggayam dan Desa Blu'uran, Sampang, Jatim, Senin (27/8).  (Saiful Bahri/Antara)
Sejumlah satuan Brimob Polda Jatim berpatroli mengelilingi perkampungan warga Syiah di Desa Karanggayam dan Desa Blu'uran, Sampang, Jatim, Senin (27/8). (Saiful Bahri/Antara)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Kerukunan antar umat beragama kembali terusik dengan aksi bentrokan antara kaum Syiah dengan anti-Syiah di Sampang, Madura, Jawa Timur, Ahad, (27/8) kemarin.

Menteri Agama (Menag), Suryadharma Ali menilai munculnya aliran-aliran baru di sejumlah daerah di Indonesia karena ada kekosongan dakwah. "Masyarakat ingin dakwah, kita tidak bisa memberikannya. Lalu ada dakwah dari luar, dan tumbuh menjadi besar,’’ kata Ali.

Karena itu, Ali meminta agar para Kantor Wilayah (Kanwil) untuk meningkatkan kepekaan terhadap potensi aliran baru ini. ‘’Saya minta kepada Kanwil untuk mengidentifikasi di daerah masing-masing,’’ tambah dia.

Ali menambahkan kanwil di daerah setempat juga harus selalu berkoordinasi dengan Pangdam Jaya dan Polisi terkait hal tersebut. ‘’Perlu koordinasi dengan Pangdam Jaya dan polisi. Hal ini agar potensi konflik bisa dideteksi secara dini,’’ kata dia.

Para Kanwil dan ulama, menurut dia, juga harus meningkatkan dakwah kepada masyarakat. Dakwah, ujarnya, sangat penting bagi masyarakat. Ia juga meminta agar permasalahan seperti di Sampang diselesaikan secara menyeluruh.’’Jangan kalau lagi ada masalah baru diselesaikan. Tapi ini harus diselesaikan secara menyeluruh,’’ pungkasnya.

Seperti diketahui sebelumnya, bentrok kembali terjadi antara kelompok Syiah dan anti-Syiah di Dusun Nangkernang, Desa Karang Gayam, Kec Omben, sekitar pukul 11.00 pada Ahad, (26/8).

Akibat dari peristiwa ini, dua orang dinyatakan tewas, lima orang luka dan empat di antara korban luka dalam kondisi kritis.  Korban tewas diketahui bernama Hamama, (40 tahun) dan adiknya yang bernama Thohir, (35). Kedua korban merupakan warga penganut Syiah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement