REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Belum reda kasus selebaran berisi penolakan terhadap masjid di Canbbera, kini ada selebaran lain yang berisikan peringatan tentang Islamisasi di Australia. Kelompok 'Q Society' yang berbasis di Sydney diketahui sebagai pihak yang mendistribusikan selebaran tersebut.
Juru bicara Q Society, Andrew Horwood mengatakan selebaran itu telah didistribusikan ke daerah para anggotanya tinggal. Ia menjelaskan sebanyak 150 ribu selebaran telah dibagikan di seluruh Australia sejak pertengahan 2011. "Kami berharap, melalui selebaran itu, akan memberikan informasi dan pemahaman yang lebih baik sekaligus memicu diskusi terbuka dan bebas," kata Horwood seperti dikutip onislam.net, Rabu (8/8).
Dalam selebaran berjudul 'Apakah Allah Menyukai Anda?', terdapat ilustrasi pria muslim melakukan kekerasan kepada seorang wanita dan anak. Lalu, seorang ulama datang sembari memaafkan kekerasan yang dilakukan pria itu.
Seorang warga Melburne, Don Stokes mengaku heran dengan motif dibalik penyebaran selebaran itu. Sebab, selebaran itu tidak hanya menyebar di wilayah dengan populasi muslim, namun juga wilayah lain yang tidak terdapat populasi muslim. "Ini tindakan pengecut dan menyesatkan. Tidak logis dan penuh prasangka," papar dia.
Secara terpisah, Direktur Dewan Islam Victoria, Nazeem Hussain menilai selebaran itu sangat provokatif. Hussain memperingatkan apa yang dilakukan Q Society akan memecah belah masyarakat. "Keragaman membuat Australia menjadi tempat terbaik untuk menetap," kata dia.
Sebelumnya, Komisioner ACT Hak Asasi Manusia (HAM) Australia menemukan selebaran yang menentang pembangunan masjid di Utara Canberra. Selebaran itu dianggap melanggar Undang-undang (UU) Diskriminasi.
Selebaran itu didistribusikan kelompok yang menamakan dirinya Masyarakat Peduli Canberra. Dalam selebaran itu dipaparkan kekhawatiran dampak sosial dari pembangunan masjid di Gungahlim. Selebaran juga mengungkapkan keraguan apakah umat Islam akan menjadi tetangga yang baik.