Kamis 26 Jul 2012 20:51 WIB

Muslim Komoro, Tak Lekang Dibelenggu Penjajahan (1)

Rep: Fitria Andayani / Red: Chairul Akhmad
Peta Negara Kepulauan Komoro.
Foto: uniglobetravel.com
Peta Negara Kepulauan Komoro.

REPUBLIKA.CO.ID, Menjadi kecil kadang terlupakan. Sebagaimana sebuah negara kepulauan yang terletak di lepas Pantai Mozambik, Afrika Tenggara, yakni Kepulauan Komoro.

Secara bahasa, nama Komoro memang merujuk pada sesuatu yang kecil. Ia berasal dari bahasa Arab, Juzur Al-Qamar, yang berarti Pulau Bulan Kecil.

Nah, ukurannya yang kecil membuat tak banyak Muslim dunia yang tahu jika 98 persen penduduk negeri ini beragama Islam.

Di Afrika, umat Islam mungkin mengenal Mesir, namun tidak Komoro. Padahal, negara ini jelas-jelas melabelkan dirinya sebagai negara Islam dengan identitas Federal Islamic Republic of Comoros.

Islam memang memiliki sejarah yang tua di kepulauan ini. Agama Allah dibawa ke kepulauan ini sejak zaman Nabi Muhammad SAW oleh dua orang Komoro, yaitu Fey Bedja Mwamba dan Mtswa Mwandze.

Mereka kembali ke Komoro setelah melakukan perjalanan ke Tanah Suci Makkah. Bukti sejarah juga menunjukkan bahwa pedagang Arab dan seorang pangeran Persia dari Shiraz turut berjasa menghadirkan khazanah Islam di Komoro.

Di negara kepulauan ini, Islam diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat dan pemerintahan. Meski sempat mengalami dua kali penjajahan oleh negara Eropa, yaitu Prancis dan Portugal, akar Islam di negara ini tidak tercabut.

Selama masa kolonisasi pada 1832, Prancis tidak berusaha meminggirkan praktik-praktik Islam di kalangan warga dan penguasa setempat.

Pada 6 Juli 1975, Komoro memproklamasikan kemerdekaannya dari Prancis. Sejak saat itu, rakyat Komoro sepakat mendirikan negara Islam. Pascakemerdekaan, kondisi ekonomi dan politik Komoro tidak stabil sehingga penerapan HAM dan keadilan sosial tak sepenuhnya berjalan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement