REPUBLIKA.CO.ID, NORMAN -- Bersamaan dengan pelaksanaan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan, sebuah masjid baru akhirnya selesai dibangun. Komunitas Muslim Oklahoma tak lagi mengkhawatirkan keterbatasan tempat ketika hendak menggelar rangkaian kegiatan selama Ramadhan.
Presiden Masyarakat Iman Islam Oklahoma City, Imad Enchassi, mengatakan pembangunan masjid baru merupakan tanda bahwa ada banyak perkembangan dan kemajuan. "Kami melihat masjid terus berkembang," kata dia, seperti dikutip dari onislam.net, Senin (23/7).
Juru bicara Masyarakat Iman Islam Oklahoma City, Farid Elyazgi, masjid seluas 7.000 kaki persegi ini dibangun dengan biaya 950 ribu dolar AS. Sekitar 95 persen sumber dana berasal dari komunitas muslim.
"Mereka yang menyumbang tak hanya dari warga lokal, tetapi juga berasal dari negara bagian lain, bahkan ada pula dari muslim dari negara lain yang turut menyumbang," kata dia.
Sebelum dibangun masjid baru, Asosiasi Mahasiswa Muslim Universitas Oklahoma pada tahun 1970-an, meminta ruang khusus untuk beribadah. Seiring dengan bertambahnya populasi mahasiswa muslim, ruang tersebut tak lagi mencukupi. Mereka lalu mengumpulkan dana guna membangun masjid baru di tahun 2007. Pada Juli 2012, bangunan itu akhirnya selesai.
Pemimpin komunitas muslim mengatakan, perluasan pembangunan masjid menandakan populasi muslim terus bertambah.
"Saya melihat karakteristik dari komunitas Muslim Norman adalah tali persaudaraan yang kuat. Tentu kita harus menjaga reputasi itu," papar Imam Masjid, Abdur Rahman.
Ada sekitar 30 ribu Muslim di Oklahoma, atau sekitar 1 persen dari populasi. Sebagian dari mereka merupakan profesional dan pebisnis.