Profesional dan proporsional
Agar kegiatan berwiraswasta tetap mendapat berkah, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, bagi seorang Muslim mencari rezeki apa pun caranya, tak boleh tergelincir niatnya.
Niat yang utama ialah sebagai media untuk beribadah kepada Allah. Pentingnya niat, ditekankan dalam hadis riwayat Umar bin Khathab. “Sesungguhnya setiap amal perbuatan bergantung pada niatnya.”
Kedua, tidak menunda-nunda pekerjaan dan menyia-nyiakan peluang. Bila peluang baik datang di pagi hari, hendaknya kesempatan itu di jemput tepat waktu. Apalagi, sebagian keberkahan datang di pagi hari. Hal ini sebagaimana diriwayatkan Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Abu Dawud.
Ketiga, mengedepankan profesionalisme kerja. Tiap-tiap pekerjaan yang ada di hadapannya dikerjakan dengan totalitas dan kesungguhan. Dengan demikian, akan membuahkan hasil yang maksimal.
Hadis riwayat Al-Baihaqi menyatakan demikian. Rasulullah pernah bersabda bahwa sesungguhnya Allah menyukai hamba yang bersungguh-sungguh mengerjakan pekerjaannya.
Dan keempat, tetap proporsional. Bekerja boleh, tetapi tidak menghilangkan porsi beribadah kepada Allah. Kesibukan berusaha mencari nafkah, bukan berarti lantas melalaikan perintah agama.
Termasuk, dalam kategori ini, berbisnis di sektor yang dilarang oleh agama. “Maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) di bangkitkan.” (QS. Al-Mulk: 15).




