Selasa 12 Jun 2012 17:46 WIB

Bermegahan dalam Membangun Masjid (1)

Rep: Nashih Nashrullah/ Red: Chairul Akhmad
  Masjid Selat Malaka di Malaysia. Salah satu masjid yang dianggap paling megah dan indah.
Foto: http://www.greenprophet.com
Masjid Selat Malaka di Malaysia. Salah satu masjid yang dianggap paling megah dan indah.

REPUBLIKA.CO.ID, Imam At-Turtusyi dalam Al-Hawadits wa Al-Bida’ menukil sebuah kisah dari Umar bin Abdul Azis. Cerita itu mengisahkan tentang ketakjuban seorang negarawan kafir akan kemegahan bangunan Masjid Al-Umawi yang terletak di Damaskus, Suriah.

Kekaguman itu lantas membuat Khalifah Umar bin Abdul Azis berubah pikiran. Sebelumnya, ia berencana melepaskan mozaik dan mengambil balutan emas yang ada di ornamen masjid tersebut untuk dikonversikan dan diserahkan ke Baitul Mal.

Ia juga akhirnya menginstrusikan untuk membuka penutup yang konon dipasang guna menutupi kemegahannya. “Tak pernah terbayang, Masjid (Umawi) Damaskus bisa jadi cambuk bagi para kafir,” katanya.

Membangun masjid adalah suatu tuntutan dan kebutuhan. Tak sedikit rumah Allah itu dibangun begitu indah. Ada yang berhias emas, lukisan kaligrafi mewah, dan beratapkan langit-langit bertabur manik-manik menawan. Seperti apakah perspektif fikih Islam menyikapi persoalan ini?

Terdapat perbedaan pendapat ulama terkait permasalahan ini. Pendapat dari Lembaga Fatwa Mesir (Dar Al-Ifta) menyebutkan, hukum memegahkan masjid diperbolehkan. Apa pun bentuknya. Entah dengan menambahkan mozaik yang perlente atau barangkali memasang dinding dari marmer yang berkualitas wahid.

Pembangunan masjid dengan bergaya arsitek elite adalah bentuk upaya pengelolaan masjid. Hal ini sebagaimana tertulis dalam ayat, “Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari kemudian.” (QS. At-Taubah: 18).

Di kalangan ulama bermazhab Hanafi, ada pula pendapat yang menyatakan demikian. Imam As-Sarkhasi Al-Hanafi, dalam Al-Mabsuth mengatakan, tidak jadi soal memegahkan masjid, termasuk juga melapisi fisik bangunannya dengan sepuhan emas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement