REPUBLIKA.CO.ID, Lelaki yang akan kita bicarakan berikut ini bernama Tsabit. Ia adalah juru bicara Rasulullah sekaligus juru bicara Islam. Kalimat dan kata-kata yang dikemukakannya kuat, padat, tegas dan mempesona.
Rasulullah sendiri pernah menguji ketangkasannya dalam bertutur kata. Pada saat itu, serombongan orang dari Bani Tamim datang menghadap Rasul dengan maksud ingin menunjukkan kebolehan juru bicara mereka.
Di hadapan Nabi SAW, mereka memerintahkan Utharid bin Hajib, sang juru bicara, untuk mengemukakan sesuatu.
Setelah selesai, Rasulullah memerintahkan Tsabit bin Qais untuk berdiri dan menyampaikan sesuatu pula. Dengan tenang dan hikmat Tsabit berdiri menghadap ke arah mereka.
Katanya, “Alhamdulillah, segala puji bagi Allah. Langit dan bumi adalah ciptaan-Nya, dan titahnya telah berlaku padanya. Ilmu-Nya meliputi kerajaan-Nya. Tidak satu pun yang ada, kecuali karunia-Nya.”
“Kemudian dengan qadrat-Nya juga, dijadikan-Nya kita golongan dan bangsa-bangsa. Dan Dia telah memilih dari makhluk-Nya yang terbaik sebagai Rasul-Nya. Berketurunan, wibawa, jujur, dibekali Alquran, dibenahi amanah. Membimbing ke jalan persatuan umat.”
Masih kata Tsabit, “Dialah pilihan Allah dari yang ada di alam semesta. Kemudian ia menyeru manusia agar beriman kepadanya, maka berimanlah orang-orang yang termulia keturunannya, dan yang paling baik amal perbuatannya.”
“Dan setelah itu, kami orang-orang Anshar, adalah yang pertama pula memperkenankan seruannya. Kami adalah pembela-pembela agama Allah dan penyokong-penyokong Rasul-Nya."
Kalimat tersebut meluncur fasih dari kedua celah bibir orang yang disayang Rasulullah SAW ini, sehingga rombongan dari Bani Tamim tadi terkagum-kagum dan tidak dapat menolak rasa hormat.