Sabtu 26 May 2012 21:56 WIB

Delegasi Indonesia Hadiri Simposium Internasional Said Nursi

Delegasi Indonesia sebanyak 25 orang tiba di Istanbul, Turki, untuk menghadiri Simposium Internasional Said Nursi
Foto: deden mauli darajat
Delegasi Indonesia sebanyak 25 orang tiba di Istanbul, Turki, untuk menghadiri Simposium Internasional Said Nursi

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Deden Mauli Darajat*

ISTANBUL -- Delegasi Indonesia sebanyak 25 orang tiba di Istanbul, Turki, untuk menghadiri Simposium Internasional Said Nursi. Yayasan Wakaf Hayrat, selaku panitia pelaksana simposium, menerima delegasi di kantor pusatnya di Istanbul, Rabu (23/05/2012).

Delegasi Indonesia terdiri dari berbagai organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam, antara lain Mathla’ul Anwar, Persatuan Ummat Islam (PUI), Wanita Islam, L-Pemandu, Mapadi, Nurul Fikri, dan Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Ketua delegasi Indonesia, KH Ahmad Sadeli Karim, mengatakan, kedatangan delegasi untuk belajar dan berbagi pengalaman dan praktek persatuan Islam, terutama yang berasal dari pemikiran tokoh ideolog Turki Badiuzzaman Said Nursi.

“Sesama muslim itu mestinya bersatu, karena mereka sesaudara,” ujar ketua Umum Pengurus Besar Mathla’ul Anwar ini. Kejayaan Islam, tambahnya, akan tiba saat umat muslim bersatu, seperti kejayaan Kesultanan Turki Usmani.

Ketua Dewan Pengurus Pusat PUI H Nurhasan Zaidi menjelaskan, “persatuan Islam yang menjadi tema simposium semakin relevan saat ini, ketika musuh-musuh Islam memanfaatkan berbagai cara yang canggih untuk memecah-belah kaum Muslimin.”

Tema yang sama telah diperjuangkan banyak tokoh, termasuk Baiduzzaman Said Nursi, Jamaluddin Al-Afghani, Muhammad Abduh, dan pendiri PUI KH. Abdul Halim dan KH Ahmad Sanusi sejak seabad lalu.

Kegiatan simposium internasional ke-5 yang akan dilaksanakan di Ankara pada Ahad dan Senin (27-28/05) mendatang memang menghadirkan tema persatuan Islam. Acara ini akan dihadiri lebih dari seribu peserta dari berbagai negara, di antaranya Indonesia, Malaysia, Arab Saudi, Mesir, Afrika Selatan, Afganistan, Suriah, Tunisia, Yaman, Irak, Kuwait, dan Uni Emirat Arab. Simposim akan dihadiri pula oleh ribuan jamaah Said Nursi dari seluruh pelosok Turki.

Selain simposium yang dilaksanakan di Ankara, delegasi juga melakukan kunjungan budaya dan keagamaan ke berbagai daerah di Turki, diantaranya, Istanbul, Ankara dan Bursa. Istanbul merupakan tempat yang paling bersejarah karena di sinilah ibukota Kesultanan Turki Usmani berdiri. Bursa dipilih karena merupakan daerah tempat dimulanya pendirian Kesultanan Turki Usmani lima abad silam. Sementara Ankara merupakan ibukota Republik Turki saat ini.

Pelaksana Simposium Said Nursi, Yayasan Wakaf Hayrat, didirikan pada 1974 oleh Ahmed Husrev Altinbasak, penerus Bediuzzaman Said Nursi di Istanbul. Yayasan Hayrat  bergerak dan melaksanakan kegiatan keagamaan yang bertujuan untuk penyebaran semangat dan nilai-nilai keislaman baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Selain misi utama bergerak dalam bidang pendidikan pelayanan Quran dan Iman, yayasan wakaf ini juga aktif terlibat dalam persatuan Muslim di tingkat nasional maupun internasional.

*penulis: Mahasiswa Indonesia di Turki

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement