Kamis 24 May 2012 14:11 WIB

Bagaimana Berguru kepada Penghuni Alam Lain? (3)

Ilustrasi
Foto: indonesiaoptimis.com
Ilustrasi

Oleh: Prof Dr Nasaruddin Umar

Manusia di alam fana ini berada di alam malakut dan dalam keadaan tertentu ia bisa mengalami transformasi spiritual ke alam-alam lain.

Tentu, sesuai dengan kemampuan yang dimiliki atau diberikan kepadanya oleh Allah. Tingkatan-tingkatan alam lebih banyak digunakan dalam konteks kedua, yakni tingkatan alam spiritual.

Di setiap tingkatan alam, Al-Haq (Allah) selalu mengindikasikan kehadiran-Nya, sehingga tidak ada suatu ruang, waktu, dan dimensi yang bebas dari cakupan Al-Haq.

Meskipun dikenal berbagai tingkatan, pada hakikatnya tetap hanya satu kehadiran (al-hadharat), yakni kehadiran Ilahiyyah (al-hadharat al-Ilahiyyah).

Ketunggalan kehadiran Ilahiyyah termanifestasi di dalam apa yang disebut oleh para sufi dengan tauhid al-Dzat, tauhid al-Shifat, dan tauhid al-Af’al.

Dalam konteks ini, Ibnu Arabi, salah seorang sufi yang berlatar belakang seorang filsuf, kesulitan membedakan secara skematis antara alam dan Al-Haq.

Karena menurutnya, keseluruhan alam ini tak lain adalah madzhar, atau lokus manifestasi-Nya. Bagi Ibnu Arabi, bukan hal yang mustahil untuk berguru kepada para penghuni alam lain. Bahkan, manusia bisa langsung berkomunikasi dan berguru kepada Al-Haq.

Ibnu Arabi beralasan, Al-Haq adalah bagian inmanen dalam diri manusia sebagai alam mikrokosmos, bukannya Ia (Allah) transenden seperti banyak digambarkan oleh ulama fikih, Allahu a’lam. Secara sederhana, tingkatan alam yang akan menjadi objek pembahasan di sini ialah alam mulk, alam mitsal, alam malakut, dan alam jabarut.

Untuk berguru kepada para penghuni alam-alam tersebut, pengenalan mendalam mengenai  alam-alam itu perlu dilakukan. Sebab, bagaimana mungkin bisa mengakses sekaligus belajar kepada para penghuninya jika alamnya sendiri tak dipahami dengan baik. Setiap alam akan dibahas dalam artikel-artikel tersendiri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement