Selasa 22 May 2012 21:11 WIB

Hujjatul Islam: A Hassan, Mengobarkan Semangat Keislaman di Era Kolonial (2)

Rep: Prima Restri Ludfiani/ Red: Chairul Akhmad
A Hassan
Foto: Wordpress.com
A Hassan

REPUBLIKA.CO.ID, Laman www.hawaii.edu menyebut, A Hassan juga berseberangan dengan ide nasionalisme karena ia berpendapat, Muslim tak bisa dipisahkan dari negara. Ia berargumen, Muslim seharusnya menyatu di bawah satu daulah (negara).

Di bawah kepemimpinan A Hassan, Persis lebih berkonsentrasi pada bidang pendidikan untuk menyebarkan ide-idenya. A Hassan lalu mendirikan institusi pendidikan Islam, yaitu Pesantren Persis di Bangil, Jawa Timur.

Kritis dan tajam

A Hassan dikenal memiliki pandangan yang kritis dan tajam. Karena itulah, ia kerap berlawanan dengan mayoritas pandangan ulama tradisional. Sosok ulama Persis yang satu ini tak hanya dikenal luas di Indonesia, tetapi juga di negeri tetangga, Malaysia dan Singapura.

Sebagai seorang ulama, ia dikenal sangat militan, teguh pendirian, dan memiliki kecakapan luar biasa. Pemahamannya dalam bidang ilmu pengetahuan agama sangat luas dan mendalam.

Dalam buku Dai yang Politikus: Hayat dan Perjuangan Lima Tokoh Persis karya Dadan Wildan disebutkan bahwa nama Ahmad Hassan yang sebenarnya adalah Hassan bin Ahmad.

Akan tetapi, berdasarkan kelaziman penulisan nama keturunan India di Singapura yang menuliskan nama orang tua (ayah) di depan, maka Hassan bin Ahmad lebih dikenal dengan panggilan Ahmad Hassan.

Ia lahir di Singapura pada 1887, berasal dari keluarga campuran Indonesia-India. Ayahnya bernama Ahmad, juga bernama Sinna Vappu Maricar, seorang penulis yang cukup ahli dalam bidang agama Islam dan kesusastraan Tamil.

Sang ayah pernah menjadi redaktur majalah Nur Al-Islam (sebuah majalah sastra Tamil), selain sebagai penulis beberapa kitab berbahasa Tamil dan beberapa terjemahan dari bahasa Arab.

Ibunya, Muznah, adalah wanita berasal dari Palekat Madras, tetapi lahir di Surabaya. Setelah menikah, kedua orang tua Ahmad Hassan ini menetap di Singapura.

     

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement