Rabu 02 May 2012 08:23 WIB

Maluku Negosiasi Hotel Terapung untuk Peserta MTQ

Seorang peserta membaca Alquran, saat berlangsung lomba Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) tingkat remaja.
Foto: Antara/Saiful Bahri
Seorang peserta membaca Alquran, saat berlangsung lomba Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) tingkat remaja.

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Pemerintah Provinsi Maluku mengusulkan kepada pemerintah pusat tentang biaya sewa kapal milik PT Pelni untuk dijadikan hotel terapung yang menampung peserta dan tamu Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional ke-24 di Kota Ambon, Juni 2012.

"Gubernur Maluku telah melakukan rapat bersama dengan pihak Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat di gedung Kementerian Keuangan dan usulan ini sudah disampaikan," kata Sekretaris Daerah Pemprov Maluku Ros Far-Far di Ambon, Rabu (2/5).

Pemprov optimistis mendapatkan bantuan fasilitas berupa biaya sewa kapal milik PT Pelni, yang akan dijadikan hotel terapung untuk menunjang penyelenggaraan even tingkat nasional tersebut. Ia mengatakan, bantuan dana dari pemerintah pusat itu sudah pernah diberikan untuk membiayai hotel terapung ketika Sail Banda 2010 di Kota Ambon.

Apalagi, lanjut Ros, untuk kegiatan MTQ itu sangat penting dalam rangka membentuk masyarakat Indonesia yang madani, sehingga dipastikan dipertimbangkan dan menjadi perhatian. Pemprov Maluku juga menilai, usulan anggaran sewa kapal oleh PT Pelni untuk dijadikan hotel terapung yang mencapai Rp 16,8 miliar sebenarnya terlalu mahal dan sangat memberatkan.

Dikatakannya, pemerintah daerah keberatan dan tidak menerima usulan anggaran tersebut. Berdasarkan pelaksanaan Sail Banda, anggaran yang disiapkan untuk hotel terapung tidaklah besar, sedangkan pemprov hanya membayar biaya tambatan kapal dan suplai air bersih.

Akibat biaya sewa yang terlalu mahal tersebut, Pemprov Maluku hingga saat ini masih negosiasi dengan pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan. Kepala PT Pelni (Persero) Cabang Ambon Didiek Dwi Prasetyo mengatakan, hingga saat ini belum ada informasi lebih lanjut dari direksi.

Kemungkinan, masih kata Ros, belum ada kesepakatan harga sewa kapal antara pemprov dengan pemerintah pusat serta direksi. "Kapal Pelni yang akan disewa sebagai hotel terapung tetap akan disiapkan kalau sudah ada kesepakatan harganya, dan yang jelas kami tetap mendukung suksesnya penyelenggaraan MTQ tingkat nasional di daerah ini," katanya menandaskan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement