Sabtu 24 Mar 2012 20:55 WIB

Pesantren Harus Ajarkan Wawasan Kewirausahaan

Rep: Lilis Srihandayani/ Red: Chairul Akhmad
Pesantren Tebu Ireng, Jombang, Jawa Timur
Foto: Wikipedia
Pesantren Tebu Ireng, Jombang, Jawa Timur

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON – Kewirausahaan memiliki peran penting dalam membangkitkan kembali kejayaan ekonomi umat Islam. Karena itu, para ulama di lingkungan pondok pesantren diharapkan mengajarkan wawasan kewirausahaan kepada para santri.

"Dengan wawasan kewirausahaan, maka akan lahir aghnia (orang kaya) Muslim," ujar Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah, Din Syamsuddin, saat berbicara dalam seminar "Optimalisasi Peran dan Jaringan Ikatan Keluarga Pondok Modern (IKPM) Gontor", di Gedung Pusdiklatpri Kota Cirebon, Sabtu (24/3).

Seminar itu merupakan bagian dari Silaturahmi Nasional (Silatnas) IKPM Gontor, yang diadakan di Kota Cirebon, Jumat–Ahad (23-25 Maret 2012). Acara ini dihadiri oleh sedikitnya 1.000 alumni Gontor dari berbagai daerah di Indonesia.

Menurut Din, kondisi ekonomi umat Islam saat ini sangat memprihatinkan. Umat Islam tidak lagi tampil pada budaya memberi atau melayani, namun malah justru sebaliknya. Dengan jumlah umat Islam yang mencapai 88 persen, kontribusinya terhadap ekonomi nasional hanya kurang dari 20 persen. "Kesenjangan itulah yang menjadi tantangan terbesar yang dihadapi umat Islam saat ini," tegas Din.

Apalagi, tambah Din, bidang-bidang strategis di Indonesia, seperti energi dan perminyakan, telekomunikasi, serta perbankan, malah lebih banyak dikuasai asing. Kondisi seperti itu diperparah dengan adanya dukungan dari negara dalam bentuk regulasi.

Din mencontohkan, adanya UU No 22 tahun 2001 tentang Migas. Aturan itu yang akhirnya membuat dominasi asing sangat besar dalam industri migas di Indonesia. "Ini adalah bentuk penjajahan ekonomi (oleh asing) terhadap Indonesia yang didukung oleh negara," tegas Din. "Umat Islam harus segera membenahi semua permasalahan tersebut. Dengan demikian, umat Islam bisa tegak kembali."

Sementara itu, kepada IKPM Gontor, Din berharap dapat mendorong negara untuk bisa menghadapi kekuatan asing. Selain itu, tidak boleh kehilangan kreativitas untuk membangun kejayaan ekonomi umat.

Ditemui dalam kesempatan yang sama, salah seorang pelaku bisnis, Iman Taufik, mengungkapkan, umat Islam, terutama di wilayah Cirebon, pernah mengalami masa kejayaan ekonomi di masa Sunan Gunung Jati. Dia menilai, IKPM Gontor bisa menjadi 'social network' untuk membangkitkan kembali kejayaan tersebut. "Namun, untuk bisa menguasai dunia, kita harus menguasai teknologi dan informasi," kata Iman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement