Kamis 22 Mar 2012 20:26 WIB

Inilah Alasannya Syiar Islam di Pasar Tradisional Perlu Digalakan

Rep: Agung Sasongko/ Red: Heri Ruslan
pasar kapali carsi
Foto: ap
pasar kapali carsi

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Terlepas dari kondisi fisik pasar, syiar Islam di niaga ini perlu digalakkan. Sebab di pasar, denyut nadi kehidupan berawal.

Ketua Umum Ikatan Dai Indonesia (IKADI), Prof KH Satori Ismail, mengungkap, Rasulullah begitu memperhatikan dakwah yang berlangsung di pasar. Sebab, kata dia, dari pasarlah sesuatu yang dikonsumsi bermula. Karena itu, apabila asalnya baik maka manfaatnya akan baik.

"Kalau sel tumbuh dari materi halal maka akan muncul perilaku yang baik. Makanya Rasullulah selalu memperhatikan hal ini," katanya saat berbincang dengan republika.co.id, Kamis (22/3).

Sebabnya, menurut Kiai Satori, para dai seharusnya lebih aktif berdakwah di pasar. Namun memang, belum ada kelengkapan sarana guna mendukung syiar. "Akan tetapi memang ketiadaan sarana jangan menghambat. Karena banyak cara yang bisa dilakukan," katanya.

Misalnya, lanjut Kiai Satori, syiar di pasar tidak melulu hanya menyampaikan ceramah saja. Mungkin saja melalui tulisan atau selebaran atau mungkin turun ke pasar untuk menemui mereka.

"Terkait konten, intinya tidak hanya membahas masalah neraka atau surga saja. Tetapi lebih kepada terkait masalah bagaimana tata cara berusaha, bagaimana meraih kesuksesan dan cara menghadapi kegagalan. Yang lebih penting syiar itu harus menenteramkan," pungkasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement