Kamis 23 Feb 2012 17:55 WIB

Kesultanan Kilwa: Kerajaan Islam Terbesar di Afrika Timur (bag 2)

Rep: Devi Anggraini Oktavika/ Red: Heri Ruslan
Peninggalan Kesultanan Kilwa
Foto: blogspot
Peninggalan Kesultanan Kilwa

REPUBLIKA.CO.ID, Kemunculan Kilwa sebagai pusat perdagangan baru menjadi tantangan bagi dominasi perdagangan di Mogadishu. Putra penerus kesembilan Ali, Suleiman ibnu al-Hassan ibnu Daud (raja ke-12 yang berkuasa pada 1178-1195), merebut kontrol kota Selatan Sofala, sebuah kota yang menjadi tempat panyaluran penting emas dan perdagangan gading.

 

Akuisisi Sofala menjadi sumber pemasukan baru yang menyumbangkan pendapatan emas bagi para Kesultanan Kilwa. Pemasukan besar tersebut memungkinkan mereka membiayai ekspansi dan perluasan kekuasaan Kilwa di sepanjang garis pantai Afrika Timur.

Pada puncak kekuasaannya di abad ke-15, Kesultanan Kilwa mengklaim penguasaan atas kota-kota daratan Malindi dan Sofala dan negara pulau Mombassa, Pemba, Zanzibar, Mafia, Comoro dan Mozambik, serta sejumlah tempat-tempat yang lebih kecil – yang kini disebut sebagai "Pantai Swahili".

Kilwa juga mengklaim kepemilikan atas saluran penghubung berbagai pos perdagangan kecil yang tersebar di pantai Madagaskar (yang kemudian dikenal dengan nama Arab sebagai Pulau Bulan). Di sebelah utara, kekuasaan Kilwa ditandai oleh sebuah kota bebas di Somalia, Barawa (sebuah republik aristokratis yang memimpin sendiri daerahnya) serta Mogadishu (saingan utama Kilwa dalam hal perdagangan). Ke selatan, kekuasaan Kilwa jauh mencapai Cape Correntes, yang kapal dagang biasanya tidak berani berlayar.

Meski dipimpin oleh seorang sultan, Kesultanan Kilwa bukan seperti kepemimpinan negara yang terpusat. Kesultanan yang telah dipimpin tidak kurang dari 49 sultan itu lebih menyerupai konfederasi sejumlah kota komersial yang memiliki elit internal, komunitas perdagangan, dan koneksi perdagangan sendiri-sendiri.

 

Gubernur atau pengawas yang diangkat oleh sultan tidak memiliki kekuasaan yang konsisten, karena di beberapa tempat seperti Sofala, gubernur lebih bersifat utusan atau duta besar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement