Rabu 22 Feb 2012 21:18 WIB

Umat Islam AS Tuntut Perlindungan terhadap Mahasiswa Muslim

Rep: Agung Sasongko/ Red: Chairul Akhmad
Muslim Amerika (ilustrasi).
Foto: AP
Muslim Amerika (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Komunitas Muslim AS menyerukan adanya perlindungan terhadap hak-hak mahasiswa Muslim terhadap kebijakan kepolisian New York (NYPD).

"Kampus merupakan pertahanan terakhir dari hak-hak seorang mahasiswa Muslim. Hak itu tampaknya dilanggar juga. NYPD terus bertindak seolah berada di atas hukum yang mengatur individu dan lembaga," kata Direktur Komunikasi Nasional, Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR), Ibrahim Hooper, seperti dikutip onislam.net, Rabu (22/2).

 

Anggota Dewan Pendiri Asosiasi Alumni Sekolah Muslim, Salim Patel, menilai apa yang dilakukan NYPD begitu mengecewakan."Mereka tidak hanya memata-matai mahasiswa tetapi juga fakultas," kata dia.

 

Presiden Lembaga Amerika-Arab, Paterson, Aref Assaf, mengatakan organisasinya—Persatuan Kebebasan Sipil Amerika—dan 14 organisasi lain telah mengirimkan surat kepada Gubernur Christie untuk meminta penyelidikan pengawasan NYPD terhadap komunitas Muslim.

 

Hal serupa juga dilakukan Asosiasi Alumni Muslim, Rutgers. Mereka mengeluarkan petisi yang meminta secara detail keterlibatan NYPD saat memata-matai mahasiswa Muslim. "Biar masyarakat tahu, apa yang mereka lakukan dan mengapa?" demikian pernyataan resmi asosiasi tersebut.

 

Seperti diberitakan AP, Sabtu (18/2) lalu, Kepolisian New York (NYPD) telah memantau mahasiswa Muslim yang menjalani kuliah di sejumlah kampus di Timur Laut Amerika Serikat, termasuk Universitas Colombia, Universitas Yale, dan Universitas Pennyslvania.

 

Menanggapi laporan itu, Juru Bicara NYPD, Paul Browne, membenarkan adanya pemantauan itu. Ia berdalih NYPD menjalankan kegiatan pemantauan atas dasar daftar 12 orang yang ditangkap atau dihukum atas tuduhan terorisme di AS dan luar negeri berasal dari Asosiasi Mahasiswa Muslim AS (MAS). "Kami merasa cukup bijaksana untuk melakukan pemantauan," kata dia seperti dikutip dari globalpost.com, Ahad (19/2).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement