Sabtu 18 Feb 2012 05:47 WIB

Muslim Chester Minta Pengusaha Tidak Berbisnis Haram

Rep: Agung Sasongko/ Red: Ramdhan Muhaimin
Stop bisnis haram (ilustrasi)
Stop bisnis haram (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CHESTER - Pemimpin komunitas Muslim Chester mendesak pengusaha Muslim untuk menghentikan penjualan alkohol, daging babi, tembakau, dan narkotika. Alasannya, keempat hal itu berkontribusi pada kehancuran umat Manusia.

Imam Farid W Rasool mengatakan peredaran alkohol, narkotika dan tembakau sangat mengkhawatirkan. "Apa yang mereka lakukan akan menyebabkan kecanduan yang pada akhirnya menganggu masyarakat. Kami berusaha untuk memberantas akar dari hal-hal yang menyakiti komunitas kami," kata Imam Farid seperti dikutip dari delcotimes, Jum'at (17/2).

Imam Farid mengungkap kian banyak pemuda Muslim yang terlibat dalam narkoba dan kekerasan. Menurutnya, kondisi ini tentu memprihatinkan.  

"Kami memiliki hak untuk meminta anda untuk berhenti berkontribusi terhadap kematian dalam komunitas Anda," katanya.

Warga Chester, Keith Muhammad mengharapkan para pemuda untuk keluar dari masalah kecanduan. "Jika Anda tidak menginginkan mematuhi ajaran Islam lebih baik keluar saja," cetusnya.

Imam Farid menambahkan pihaknya telah menyiapkan strategi lain apabila pengusaha tidak juga menghentikan bisnis produk terlarang. Mereka bakal mendorong masyarakat untuk berhenti mendukung kemajuan bisnis pengusaha tersebut.

Mahdi salah seorang pengusaha Muslim turut menyatakan keprihatinnya dengan orientasi koleganya sesama pengusaha yang lebih fokus pada keuntungan tanpa mengikuti agama mereka. "Mereka hanya khawatir soal keuntungan. Padahal ada produk lain yang lebih membuat bisnis mereka menguntungkan," ucapnya, 

Pengusaha Muslim lainnya, Nusrat J Rashid mengatakan setidaknya tercatat 25 pengusaha Muslim mendapatkan kesuksesan dalam berbisnis dengan menjual produk halal. "Tidak perlu menjual produk haram," ujarnya.

"Kami diperintahkan untuk memiliki cinta dalam hati kita untuk setiap manusia. Kenapa anda ingin manusia lain terjerembab dalam bahaya," pungkasnya.

sumber : delcotimes
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement