REPUBLIKA.CO.ID, BIAK - Bandara Frans Kaisiepo dipromosikan Bupati Biak, Numfor Yusuf Melianus Maryen, menjadi tempat embarkasi haji di Provinsi Papua dan Papua Barat. "Keinginan Pemkab Biak menjadikan bandara tersebut sebagai lokasi pemberangkatan dan pemulangan jemaah haji terus diperjuangkan, karena itu pemerintah pusat diminta memperhatikan keinginan masyarakat di daerah ini," kata Bupati Yusuf Melianus pada peringatan Maulud Nabi Muhammad SAW 1433 H di Masjid Agung Baiturahman, Sabtu (11/2).

Ia mengatakan, jika bandara di Biak sesuai kelayakannya dijadikan embarkasi haji di Papua, akan berdampak positif. Bila terwujud, calon jemaah haji langsung menuju tanah suci Makkah, tidak perlu lagi berangkat melalui Bandara Hasanuddin Makassar.

Permintaan Pemkab Biak agar bandara tersebut menjadi embarkasi haji di Papua dan Papua Barat, hingga saat ini belum dijawab pemerintah pusat. Usulan itu telah lama disampaikan melalui Menteri Agama saat transit di Biak dan Jakarta.

Keuntungan Biak menjadi embarkasi haji, menurut Bupati Maryen, cukup banyak, di antaranya daerah ini akan menjadi tempat terminal keberangkatan calon haji khusus dari tanah Papua dan provinsi lain yang terdekat. "Jika embarkasi haji terwujud, Pemkab Biak akan memperbaiki sarana dan prasarana termasuk gedung pemondokan haji sementara sebelum diberangkatkan ke tanah suci," katanya.

Bupati berharap umat Islam di Biak mendukung upaya menjadikan bandara tersebut menjadi embarkasi haji.

Ikuti Whatsapp Channel Republika