REPUBLIKA.CO.ID, Pada masa Jahiliyah tersebutlah seorang penyair wanita ulung bernama al-Khansa. Syair-syairnya begitu memikat. Simaklah syiar ratapan terbaik yang pernah diciptakannya, sesaat setelah kematian saudaranya yang bernama Shakr:
"Air mataku terus bercucuran dan tak pernah mau membeku
ketahuilah... mataku menangis
karena kepergian Sakhr, sang dermawan
ketahuilah... mataku menangis
karena kepergian sang gagah berani
ketahuilah... mataku menangis
karena kepergian pemuda yang agung"
Al-Khansa bernama Tamadhar binti Amru bin al-Haris bin asy-Syarid. Cahaya Islam yang ditebarkan Rasulullah di Jazirah Arab telah mengetuk pintu kesadarannya. Bersama beberapa orang dari kaumnya, sang penyair menghadap Rasulullah SAW. Ia menyatakan keislamannya dan bertekad membangun aqidah tauhid.
Sang penyair pun menjadi seorang Muslimah yang baik. Ia pun menjadi salah seorang Muslimah teladan sekaligus figur yang cemerlang dalam keberanian dan kemuliaan diri. Al-Khansa menjadi teladan mulia bagi para ibu Muslimah.
Suatu ketika Rasulullah SAW memintanya bersyair. Pemimpin terbaik sepanjang zaman itu mengagumi bait-bait syair al-Khansa'. Ketika al-Khansa sedang bersyair, Rasulullah SAW berkata, "Aduhai, wahai Khansa, hariku terasa indah dengan syairmu."
Suatu ketika Adi bin Hatim dan saudarinya, Safanah binti Hatim datang ke Madinah dan menghadap Rasulullah SAW, mereka berkata, “Ya Rasulullah, dalam golongan kami ada orang yang paling pandai dalam bersyair dan orang yang paling pemurah hati, serta orang yang paling pandai berkuda.”
Rasulullah SAW bersabda, "Siapakah mereka itu. Sebutkanlah namanya." Adi menjawab, "Adapun yang paling pandai bersyair adalah Umru’ul Qais bin Hujr, dan orang yang paling pemurah hati adalah Hatim Ath-Tha’i, ayahku. Dan yang paling pandai berkuda adalah Amru bin Ma’dikariba."
Rasulullah SAW berkata, “Apa yang telah engkau katakan itu salah, wahai Adi. Orang yang paling pandai bersyair adalah Al-Khansa binti Amru, dan orang yang paling murah hati adalah Muhammad Rasulullah SAW, dan orang yang paling pandai berkuda adalah Ali bin Abi Thalib."