Rabu 25 Jan 2012 15:51 WIB

Harmonisasi Syiah-Sunni di Indonesia Sudah Sejak Lama

Rep: Amri Amrullah/ Red: Ramdhan Muhaimin
Sunni-syiah bersatu (ilustrasi)
Sunni-syiah bersatu (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kehadiran kelompok Islam Sunni dan Syiah di Indonesia sudah sejak lama sebelum kemerdekaan Indonesia. Bahkan harmonisasi kedua kelompok ini juga sudah terjalin sejak lama.

Demikian dikatakan Pakar Syiah dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Zulkifli dalam sebuah seminar di Jakarta, Rabu (25/1). 

Menurutnya, tokoh-tokoh awal Syiah di Indonesia sangat menoleransi paham fiqih Syafiiyah dengan tetap menjalankan fiqh bersama. Walaupun di dalam jiwa dan keyakinan mereka adalah Ahlul Bait atau Syiah.

"Kebanyakan mereka dimasa lalu yang meyakini Syiah di Indonesia sangat mentoleransi faham Sunni dan begitu pula sebaliknya," ujarnya yang juga Dosen Sosiologi UIN Jakarta tersebut. 

Contoh dari toleransi yang telah lama terbangun ini seperti budaya Tabot di Sumatra Barat dan Jambi. Budaya ini menurut Zulkifli, merupakan bagian dari toleransi Syiah-Sunni. 

Hal itu juga disampaikan Pakar Syiah UIN, Dosen Paska Sarjana UIN, Dr. Fuad Jabali. Menurutnya, toleransi Sunni-Syiah hadir ketika keduanya begabung dalam ruang kultural dan intelektual.

Budaya Tabot itu adalah ruang toleransi Sunni-Syiah dalam kultural. Dan toleransi dalam intelektual adalah hadirnya pemikiran-pemikiran perjuangan Islam seperti Ali Syariati, Murtada Muthahari, dan lainnya. Dan pemikiran inilah yang menjadi semangat perjuangan Islam melawan kekuatan imperialisme, seperti Amerika dan Barat.

"Kerancuan dan hilangnya toleransi keduannya ketika masuk dalam ranah politik, dan adanya keinginan pengaruh luar dari Arab Saudi yang Sunni-Wahabi dan Amerika yang memang tidak senang dengan kebangkitan Islam, " ujar Fuad. 

Karenanya Syiah di Indonesia tidak perlu meminta legalitas dari pemerintah. "Biarkanlah itu berjalan. Jangan seperti Ahmadiyah. Walaupun paham Syiah sangat berbeda dengan Ahmadiyah yang merusak masalah-masalah fundamental dalam Islam,"pungkasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement