Rabu 25 Jan 2012 08:34 WIB

Untuk Pelatihan Polisi, NYPD Bikin Film 'Miring' tentang Islam

Rep: Aghia Khumaesi/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Potongan gambar dalam film Third Jihad
Foto: youtube
Potongan gambar dalam film Third Jihad

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO - Sebuah film dokumenter tentang pelatihan polisi,dibuat oleh polisi New York, yang menuduh umat Islam meluncurkan perang suci melawan Barat memicu badai kecaman di Amerika Serikat. Tuduhan-tuduhan muncul bahwa Departemen Kepolisian New York (NYPD) sengaja menabur ketakutan di kalangan Muslim dalam negara itu .

"Bentuk pelatihan kepolisian terbesar pada kota didunia ini sudah menjadi pertanyaan penting," kata Faiza Patel, seorang direktur Pusat Brennan untuk Keadilan di Universitas hukum New York, dikutip The New York Times pada Selasa (24/1).

Ia juga menambahkan, "Polisi telah membuat sebuah film dokumenter tentang latihan  untuk menghadapi muslim ."tambahnya. Berita sudah tersebar bahwa NYPD menggunakan sebuah film berjudul "The Third Jihad" dalam pelatihan yang diikuti oleh lebih dari seribu petugas.

Seorang polisi awalnya membantah laporan itu, tetapi kemudian mengatakan bahwa film sudah diputar beberapa kali hanya untuk beberapa perwira. Tetapi dokumen-dokumen internal polisi, diperoleh berdasarkan Kebebasan negara Hukum Informasi, menunjukkan bahwa film itu ditampilkan  terus menerus selama tiga bulan dalam satu tahun dalam pelatihan dan ditonton hampir 1.500 petugas.

Film 72-menit ini, isinya mencakup wawancara dengan Komisaris Raymond W. Kelly, mengklaim bahwa ada tiga jihad: Satu di masa Nabi Muhammad, yang kedua pada Abad Pertengahan dan ketiga yang sedang berlangsung diam-diam di Barat hari ini.

Film ini dimulai dengan gambar yang menunjukkan teroris Muslim menembak Kristen di kepala, bom mobil meledak, anak-anak dieksekusi dan ditutupi oleh lembaran dan foto rekayasa yang menunjukkan bendera Islam terbang di atas Gedung Putih.

Pembela hak asasi manusia dan para pemimpin Muslim menuduh NYPD menabur ketakutan di kalangan Muslim Amerika."Ini mencemarkan iman kita dan salah mengartikan segala sesuatu tentang kita," kata Zead Ramadhan, presiden Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR)Musl

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement