Kamis 19 Jan 2012 09:45 WIB

Prinsip Dasar dan Ajaran Tarekat Naqsyabandiyah (3-habis)

Rep: Devi Anggraini Oktavika/ Red: Chairul Akhmad
Ilustrasi
Foto: Blogspot.com
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Dzikir muraqabah ithlaq adalah di mana seseorang berdzikir dan ingat kepada Allah SWT bahwa Ia mengetahui keadaan-keadaanyadan melihat perbuatan-perbuatannya, serta mendengar perkataan-perkataannya.

Dzikir muraqabah ahdiyatul af’aal adalah berkekalannya seorang hamba menghadap serta memandang Allah SWT yang memiliki sifat sempurna serta bersih dari segala kekurangan, serta Maha Berkehendak.

Dzikir muraqabah ma’iyah berkekalannya seorang hamba yang ber-tawajjuh serta memandang kepada Allah SWT yang mengintai di mana saja hamba itu berada. Dzikir muraqabah aqrabiyah adalah keadaan mengingat betapa dekatnya Allah dengan hamba-Nya.

Sedangkan dzikir muraqabah ahdiyatuzzat adalah mengingat sifat Allah yang esa dan menjadi tempat bergantungnya segala sesuatu. Dzikir muraqabah zatussyarfi walbuhti berkaitan dengan sumber timbulnya kesempurnaan kenabian, kerasulan dan ‘ulul azmi, yakni dari Allah semata.

Maqam musyahadah adalah kondisi di mana seseorang berdzikir seolah-olah dalam tahap berpandang-pandangan dengan Allah, sedangkan maqam muqabalah dalam tahap berhadap-hadapan dengan wajah Allah yang wajibul wujud.

Adapun maqam mukasyafah adalah kondisi di mana seolah terbuka rahasia ketuhanan bagi seseorang yang berdzikir. Bila berdzikir pada maqam ini dilaksanakan dengan baik, sempurna, dan ikhlas, maka seorang hamba akan memperoleh hakikat kasyaf dan rahasia-Nya.

Sementara maqam muqafahah merupakan kondisi di mana tahap ruhaniah seseorang yang berdzikir berkasih sayang dengan Allah. Dalam maqam ini, kecintaan pada selain Allah telah hilang sama sekali.

Maqam selanjutnya, fanafillah, adalah kondisi di mana rasa keinsanan seseorang melebur ke dalam rasa ketuhanan, serta secara fana melebur dalam keabadian Allah. Sedangkan maqam baqabillah adalah pencapaian tahap dzikir, di mana kehadiran hati seorang hamba hanya bersama Allah semata.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement