REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Musyawarah Kerja (Musker) ketiga Himpunan Penyelenggara Haji dan Umroh Indonesia (HIMPUH), di Yogyakarta mengusulkan agar pemerintah, khususnya Kementrian Agama (Kemenag) menaikkan setoran awal pembayaran pendaftaran haji khusus atau ONH Plus dari 4.000 dolar AS menjadi 7.000 dolar AS. Hal ini dilakukan agar program kuota haji tidak terbuang sia-sia.
"Kita melihat haji khusus saat ini sudah kehilangan kekhususannya. Masa tunggu keberangkatan haji ini cukup lama hampir sama seperti haji reguler. Kita cari benang merahnya, kita cari solusinya," terang Ketua steering committee (SC) Musker HIMPUH ketiga di Yogyakarta, Prana Tadjudin, Senin (9/1). Musker ini diikuti 180 anggota HIMPUH dari 226 anggota aktif.
Berdasarkan hasil Musker, kata dia, salah satu penyebab hilangnya kekhususan ONH Plus, karena setoran awal yang ditetapkan pemerintah untuk program ini terlalu ringan. Akibatnya, banyak jamaah haji reguler yang ingin cepat pergi haji, berpindah mengikuti program ONH Plus. "Sekarang setoran awal yang diberlakukan adalah 4.000 dolar AS. Kalau ada dana talangan 80 persen, maka setoran tersebut bisa jadi hanya Rp 25 juta ini sama dengan setoran awal haji reguler," terang Prana.
Dengan kebijakan itu pula, tambahnya, banyak orang ikut berlomba-lomba ke haji khusus. Padahal, saat pelunasannya banyak di antara mereka yang tidak bisa melunasi, sehingga banyak kuota yang sia-sia. Selain itu adanya dana talangan tersebut kata dia, juga dimanfaatkan oleh agen perjalanan untuk menarik pendaftaran sebanyak-banyaknya. Ketika pelunasan tidak dilakukan, maka agen itulah yang memperoleh keuntungan. "Ini merugikan jamaah dan ini yang tidak kita inginkan," tegasnya.