Selasa 06 Dec 2011 18:36 WIB

Tahun Baru Hijriyah, Momentum Pererat Kerukunan

REPUBLIKA.CO.ID, MANADO - Sekretaris Provinsi Sulawesi Utara, Rahmad Mokodongan, berharap tahun baru Hijriyah dapat dijadikan momentum memererat kerukunan antarumat beragama.

"Peringatan tahun baru Hijriyah bukan hanya sekedar seremonial belaka. Momentum ini bisa dijadikan tonggak memererat kerukunan antarumat beragama di daerah ini," ujar Mokodongan saat membuka dialog tahun baru Islam 1433 dan tahun baru 2012 Masehi yang diselenggarakan Pengurus Majelis Ta'lim Al-Barkah Kota Manado dan pengurus Pemuda Muslimin Provinsi Sulawesi Utara, di Manado, Selasa (6/12).

Mokodongan mengatakan, dialog ini akan memberikan harapan semakin meningkatnya kualitas beragama di daerah ini sehingga Sulawesi Utara tetap aman.

"Semangat Hijriyah yaitu perjuangan yang disertai niat, semangat dan tekad untuk mencapai perubahan dan pembaharuan kehidupan yang lebih maju, lebih berkembang, termasuk perubahan budi pekerti dan pola tindak yang berwawasan spiritual dan humanis," paparnya.

Mokodongan mengatakan, peristiwa Hijriyah adalah sebuah perjalanan religi yang dilakukan oleh Nabi Muhammad dalam perjuangannya meninggalkan Mekkah bersama beberapa sahabat menuju Medinah. Perjalanan nabi ini punya harapan besar menjadikan Islam semakin tumbuh dan berkembang sampai pelosok dunia.

"Peristiwa itu terjadi tepat pada awal pergantian tahun Islam. Karena itu kata Hijriyah diabadikan menjadi nama kalender Islam dan tanggal 1 bulan Muharram," jelas Mokodongan.

Karena itu Mokodongan, mantan Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Utara berharap semua pihak semakin menghargai kemajemukan yang tumbuh di di daerah ini.

Selain itu, harap dia, kerukunan umar beragama dapat diwujudkan dalam sebuah komitmen yang kuat untuk menjaga dan mempererat kerukunan antarsesama umat maupun antar umat beragama.

"Kondisi masyarakat Sulut sangat majemuk baik etnis, religi, budaya, dan adat istiadat. Namun realitas keberagaman ini harus disyukuri sebagai anugerah karena masyarakat selalu hidup dalam persaudaraan yang rukun, saling menghargai dan menghormati sesuai filosofi 'torang samua basudara'," harapnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement