Kamis 01 Dec 2011 14:21 WIB

Cap Teroris Kepada Aktivis Resahkan Muslim Trininad

Rep: agung sasongko/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,PORT of SPAIN-- Komunitas Muslim Trinidad dan Tobago resah dengan tuduhan yang dialamatkan pemerintah terkait usaha pembunuhan Perdana Menteri dan sejumlah menteri senior. Dalam pernyataannya, pemerintah mengatakan usaha pembunuhan itu dilakukan kalangan minoritas.

"Situasi itu membuat kami tidak nyaman," kata Azid Ali, Sekjen Liga Muslim Trinidad (TML), seperti dikutip dari Onislam.net, Kamis (1/12).

Menurut Ali, pemerintah perlu mengklarifikasi ulang soal istilah "kelompok minoritas". Sebab, masyarakat Trinidad telah menyimpulkan usaha pembunuhan itu ada kaitannya dengan gerakan teroris yang dilakukan kelompok Muslim garis keras.

Sebelumnya, Perdana Menteri Kamla Persad-Bissessar mengatakan polisi telah menangkap Selwyn 'Robocop' Alexis terkait usaha pembunuhan itu. Sejumlah pelaku terkait juga ditangkap. Aparat menyimpulkan usaha pembunuhan itu memiliki kaitan dengan aktivitas kelompok Islam garis keras.

Ali mengatakan Islam tidak mengajarkan umatnya untuk melakukan kekerasan. Jika memang benar komunitas Muslim ada kaitannya dengan usaha pembunuhan itu, dapat dipastikan mereka yang terlibat hanya memperburuk citra umat Islam.

Trinidad dan Tobago merupakan salah satu negara yang berlokasi di kawasan Karibia, Amerika Tengah. Negara ini memiliki luas total 1.980 mil persegi dengan populasi penduduk sekitar 1,3 juta.

Masyarakat Trinidad dan Tobago memeluk berbagai agama sehingga tidak ada agama yang dominan. Sekitar 40 persen masyarakat Trinidad merupakan keturunan Afrika dan 40 persennya India. Sisanya adalah keturunan Eropa, Suriah, Lebanon, dan Cina.

Menurut statistik resmi terbaru, sekitar 29 persen dari penduduknya memeluk Katolik Roma, Hindu (24 persen), Muslim (6 persen), dan Protestan (31 persen) yang terdiri dari berbagai aliran seperti Anglikan (11 persen) Pantekosta (7 persen), Advent (4 persen) dan Presbyterian (3 persen). Sisanya, memeluk agama tradisional.

Sebagian besar Muslim Trinidad dan Tobago merupakan keturunan India. Meski mayoritas mereka memiliki pengaruh di bidang plitik, ekonomi dan sosial. Sebagai pejabat yang terpilih berasal dari Muslim.

Ada sekitar delapan puluh lima masjid di Trinidad. Pemerintah secara resmi mengakui hari besar Islam sebagai hari libur.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement