REPUBLIKA.CO.ID,
ISTANBUL--Pemimpin komunitas Muslim Afrika mengeluhkan pemberitaan media internasional yang menggambarkan Islam sebagai agama kekerasan dan intoleran.Keluhan itu disampaikan para pemimpin Muslim Afrika dalam pertemuan Pemimpin Muslim Afrika (SLRMCC) di Istanbul, Turki, Kamis (24/11).
Imam Yahya Oyewole dari nigeria menilai untuk menanggulangi menangkal pemberitaan media internasional perlu dilakukan dialog antar agama dan kolaborasi dengan lembaga-lembaga lain guna memaparkan Islam sebagai rahmat semesta alam.
Hal serupa juga diungkapkan Sultan Borno, Abubakar Ibnu Umar Garbai El-Kanemi.
Menurutnya, perlu usaha lebih keras dari umat Islam untuk memaparkan kepada masyarakat internasional tentang ajaran Islam yang benar.
"Inisiatif kita, umat Islam perlu dilakukan. Apalagi, Islam terus menghadapi tantangan besar lainnya seperti persatuan, perdamaian dan harmoni," kata dia seperti dikutip dailytrust.com.ng, Kamis (24/11).
Tantangan itu, lanjut dia, hanya bisa dihadapi dengan berpegang teguh pada ajaran Uslam yang benar. Melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
Perdana Menteri Turki, Recep Tayyip Erdogan Mr, mengaku bersimpati dengan apa yang terjadi di Afrika. Menurutnya, umat Islam Afrika juga merupakan korban kampanye sistematis yang menyudutkan Islam.
"Islam sebagai agama konflik seperti yang digambarkan media adalah keliru," katanya.
Media, lanjut Erdogan, menggunakan beberapa contoh marjinal untuk mendefinisikan Islam sebagai agama terorisme dan penuh konflik. "Sebagai Muslim, kita harus datang bersama-sama untuk mengatasi tantangan ini. Turki akan terus membantu komunitas Muslim di Afrika dalam bidang pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi," pungkasnya. Agung sasongko
ISTANBUL--Pemimpin komunitas Muslim Afrika mengeluhkan pemberitaan media internasional yang menggambarkan Islam sebagai agama kekerasan dan intoleran.Keluhan itu disampaikan para pemimpin Muslim Afrika dalam pertemuan Pemimpin Muslim Afrika (SLRMCC) di Istanbul, Turki, Kamis (24/11).
Imam Yahya Oyewole dari Nigeria menilai untuk menangkal pemberitaan media internasional perlu dilakukan dialog antar agama dan kolaborasi dengan lembaga-lembaga lain guna memaparkan Islam sebagai rahmat semesta alam.
Hal serupa juga diungkapkan Sultan Borno, Abubakar Ibnu Umar Garbai El-Kanemi.Menurutnya, perlu usaha lebih keras dari umat Islam untuk memaparkan kepada masyarakat internasional tentang ajaran Islam yang benar.
"Inisiatif kita, umat Islam perlu dilakukan. Apalagi, Islam terus menghadapi tantangan besar lainnya seperti persatuan, perdamaian dan harmoni," kata dia seperti dikutip dailytrust.com.ng, Kamis (24/11).
Tantangan itu, lanjut dia, hanya bisa dihadapi dengan berpegang teguh pada ajaran Islam yang benar. Melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
Perdana Menteri Turki, Recep Tayyip Erdogan Mr, mengaku bersimpati dengan apa yang terjadi di Afrika. Menurutnya, umat Islam Afrika juga merupakan korban kampanye sistematis yang menyudutkan Islam. "Islam sebagai agama konflik seperti yang digambarkan media adalah keliru," katanya.
Media, lanjut Erdogan, menggunakan beberapa contoh marjinal untuk mendefinisikan Islam sebagai agama terorisme dan penuh konflik.
"Sebagai Muslim, kita harus datang bersama-sama untuk mengatasi tantangan ini. Turki akan terus membantu komunitas Muslim di Afrika dalam bidang pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi," pungkasnya