REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN - Pondok Pesantren Al Qodir di Desa Wukirsari, Kecamatan Cangkringan, Selasa (8/11) ini akan menyembelih 200 ekor kambing kurban di lapangan Jabalkat Desa Wukirsari. Ke-200 ekor kambing tersebut sebagian besar merupakan sumbangan dari masyarakat Muslim di Singapura. Pelaksaan kurban di Al Qodir akan dibantu oleh komunitas dari masyarakat lintas agama.
"Para suster dari Panti Rapih dan mahasiswa Kristiani dari Kampus Instiper Yogyakarta bakal terlibat dalam pembagian daging kurban," kata Pengasuh Ponpes Al Qodir, KH Masrur Ahmad MZ, di sela-sela memeriksa ratusan kambing yang bakal disembelih, Senin (7/11).
Menurut dia, pelaksanaan penyembelihan hewan kurban boleh dilakukan pada hari nahar yaitu tanggal 10 Dzulhijah atau hari Tasyrik yaitu tanggal 11, 12 serta 13 Dzulhijah. Ponpes Al Qodir menyembelih kurban pada 12 Dzulhijah agar daging hewan kurban tersebut betul-betul bermanfaat bagi masyarakat.
"Untuk memotong-motong atau membungkus, akan dilakukan oleh para santri Al Qodir, masyarakat Wukirsari dan dibantu para suster serta umat agama lain," kata Kiai Masrur, yang juga koordinator Forum Silaturahim Ulama dan Tokoh Masyarakat Lintas Iman (Salaman) Merapi.
Keterlibatan umat lain itu, kata Masrur, untuk menunjukkan bahwa ada kerukunan, ada kebersamaan dan damai dalam kehidupan bermasyarakat. Sikap gotong royong ini, lanjut dia, perlu dipupuk dan dilestarikan agar kehidupan menjadi lebih indah. ''Jangan disalahpahami ini mencampuradukkan. Bagi umat Islam, menyembelih kurban jelas adalah ibadah. Dan tidak ada salahnya kalau ada umat lain membantu membungkusi sebelum dibagikan kepada mustahik atau penerima daging kurban," kata Kiai Masrur.