REPUBLIKA.CO.ID,SINGKAWANG - Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Singkawang, HM Nadjib, mengingatkan umat Islam agar beribadah tidak sekadar spontanitas dan terkesan individualistis.
"Marak ketika ada perayaan-perayaan keagamaan sehingga ibadah terkesan bersifat spontanitas dan individual," kata HM Nadjib saat memberi khotbah Shalat Idul Adha 1432 Hijriyah di Masjid Raya Kota Singkawang, Ahad (6/11).
Ia mencontohkan, saat bulan Ramadhan, jamaah di masjid terlihat ramai sehingga penuh sesak. Namun, ketika Ramadhan berakhir, masjid pun kembali menjadi sepi.
Begitu juga saat membayar zakat, infaq dan shadaqah. "Membaca Alquran dan Surah Yasin hanya ketika ada acara keluarga," kata HM Nadjib.
Ia menegaskan bahwa beramal akan jauh lebih baik kalau dilakukan secara teratur dan terus menerus. HM Najib juga mengajak umat Islam memanfaatkan momen Idul Adha untuk mengingat dan meneladani kesadaran, keteguhan dan ketulusan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail dalam beribadah.
"Allah menguji keimanan Nabi Ibrahim dengan memintanya untuk mengurbankan Ismail, putra yang sudah dinanti berpuluh tahun," ujar dia. ''Berbagai godaan datang ke Nabi Ibrahim agar tidak mematuhi perintah Allah. Namun, Nabi Ibrahim tetap menjalankannya meski kemudian Nabi Ismail diganti dengan seekor domba.''