REPUBLIKA.CO.ID,STOCKHOLM--Naas menimpa seorang Muslim yang tidak diketahui namanya. Ia didorong oleh kondektur hingga terjungkal saat tengah shalat di atas kereta tujuan Flen.
Insiden itu bermula saat Pria berusia 35 tahun ini hendak shalat. Lantaran tak mau menganggu penumpang lainnya, ia berjalan ke gerbong kompartemen.
"Saya mulai shalat, tapi kondetur datang dan mendorong punggung saya tiga kali, saya terjatuh. Lalu ia berkata tunjukan tiket," ungkap dia seperti dikutip thelocal.se, Jum'at (3/11).
Meski terjatuh, ia tetap melanjukan shalat. Setelah selesai, ia mencari kondektur untuk menunjukan tiketnya. "Aku pergi mencarinya untuk menunjukan tiket, "kata dia. Namun, sang kondektur memintanya untuk turun di stasiun berikutnya. "Dia sedingin es. Saya merasa direndahkan," tutur dia.
Ia mengaku baru kali ini mengalami perlakuan tidak menyenangkan. Biasanya, ia tidak mendapati masalah saat menjalankan shalat. "Kami memiliki hak untuk menendang Anda dari kereta. Jika anda menolak kami akan menghubungi polisi," ujar kondektur.
Seorang petugas Kereta lalu memutuskan untuk menelepon polisi yang sedang menunggu kedatangan kereta di stasiun berikutnya. Polisi lalu menangkap Flen dan meminta ia turun dari kereta.
Lantaran tidak diperbolehkan lagi naik kereta, ia berjalan ke sebuah masjid di Akalla, dimana dia menghabiskan malam.
Ia lalu menghubungi operator pengaduan pelayanan publik Departemen Transportasi Publik. Departemen Transportasi lantas memberinya voucher senilai 1.000 kronor ($ 152) sebagai permintaan maaf. Namun, ia tidak melihat perkara uang tapi diskriminasi yang terjadi padanya.