REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Kurang lebih 2.5 juta jamaah haji dari seluruh dunia, tengah bersiap untuk melaksanakan puncak ibadah haji, Jum'at (4/11) esok. Sementara, di belahan barat, tepatnya Amerika Serikat, anak-anak Muslim Amerika tengah diajarkan tentang ritual rukun iman ke lima tersebut.

"Kami harus memperkenalkan mereka tentang ritual haji. Kelak mereka akan melaksanakannya," papar Hafsa Abdurrahman, seorang guru Dar Al-Hijrah, seperti dikutip onislam.net, Kamis (3/11).

Hafsa mengatakan para guru mengajarkan ritual haji setiap akhir pekan di Washington. Mereka diajarkan untuk melakukan sa'i, berjalan pelan, thawaf, wukuf serta melempar jumrah. "Orang tua mereka juga diajarkan untuk belajar tentang tata cara haji. Mereka diberikan informasi tentang haji dan pernak-perniknya," jelasnya.

Hafsa percaya pelatihan ini akan membantu anak-anak mendapatkan pengetahuan yang lebih baik tentang ritual dalam Islam. "Dan saya pikir latihan ini penting bagi mereka untuk mendapatkan gambaran soal haji," kata Hafsa.

Diharapkan dengan kegiatan ini, anak-anak akan termotivasi untuk mempersiapkan diri sejak dini untuk berangkat haji. "Mudah-mudahan mereka termotivasi, mulai menabung, mempelajari apa yang dibutuhkan dan mereka pun berangkat haji," ungkap Hafsa.

Perempuan yang telah bergelar hajjah ini mengaku perjalanan haji telah mengubah jalan hidupnya. "Saya merasa ibadah haji telah mengubah hidup saya," ujarnya.

Ia merasa bahagia, sebagai minoritas mendapatkan kesempatan untuk berhaji. Itu merupakan anugerah tak ternilai. "Bayangkan, anda dikelilingi saudara seiman dari berbagai negara. Anda tidak dibeda-bedakan dari latar belakang. Yang terpenting, anda tidak merasa seperti orang asing," pungkasnya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika