REPUBLIKA.CO.ID,KALKUTA--Untuk kali pertama, komunitas Muslim India akan didata dalam sebuah survei nasional. Survei itu merupakan desakan dari kalangan Muslim guna membuktikan pembangunan di India merata untuk semua golongan etnis, agama dan budaya.
Sejauh ini, India belum memiliki data lengkap terkait komunitas Muslim. Atas dasar itu dan juga tekanan kalangan Muslim, Ahad kemarin, anggota dewan dari India membahas dalam level konsultasi untuk menyusun sebuah laporan publik.
"Hanya negara bagian Bihar yang telah melakukan survei itu. Hasilnya, laporan itu menjadi kunci untuk mengetahui perkembangan terkini dari masyarakat Bihar. Untuk itu, merupakan hal mendesak untuk dilakukan survei nasional," papar Sabir Ahmed, Anggota Right to Information Act (RTI) atau semacam lembaga yang menangani keterbukaan informasi publik di India.
Lembaga Riset Pembangunan, PATNA mengatakan kalangan Muslim juga menuntut soal status mereka. Sehingga survei yang dilakukan akan terfokus pada hal itu. "Perkembangan sebuah masyarakat tergantung konsep kolektif. Sementara kesejahteraan dan kemakmuran sebuah generasi tergantung dari individu. Jadi, kalau anda melihat masih ada golongan masyarakat yang tertinggal maka jangan harap negara akan maju," papar PP Gosh, direktur Patna, seperti dikutip TimesofIndia.com, Senin (24/10).
Rana Kumar dari Trust Pratichi, yang juga inisiator utama dari survei ini, mengatakan survei yang dilakukan akan mencakup area seperti status kerja, akses kesehatan, jaminan sosial, akses transportasi dan komunikasi, keberadaan lembaga-lembaga Muslim dan peranan mereka dalam pengembangan sumber daya Muslim di seluruh negara bagian.
"Melalui survei ini, kita akan tahu tentang kondisi komunitas Muslim India. Dengan demikian, pemerintah dapat menelurkan kebijakan terhadap mereka," pungkasnya. Survei terhadap komunitas Muslim dijadwalkan berlangsung 1 November mendatang. Kepastian itu datang dari kongres yang telah memberikan lampu hijau terhadap aspirasi kalangan Muslim.