REPUBLIKA.CO.ID,MAKKAH – Para jamaah yang tinggal di perumahanan dengan jarak 2,00 meter hingga 2.500 meter dari Masjidil Haram memprotes layanan bus shuttle. Mereka mengatakan selama ini layanan tetap belum maksimal karena masih antri cukup lama.
‘’Semenjak datang bus terlihat kurang. Hanya satu hari saja yang lancar. Setelah itu berdesak-desakan. Bahkan hari ini setelah saat Isya harus antri hingga dua jam,’’ kata Jarwo, jamaah asal Magelang, Jawa Tengah, Selasa (18/11).
Menurut dia, pihaknya terus bertanya-tanya mengapaa jumlah bus selalu kurang, terutama setiap kali pulang dari Masjidil Haram. Selain berdesak-desakan, para jamaah juga harus berebut untuk naik ke bus. ‘’Kasihan para ibu dan orang tua. Mereka ikut rebutan naik ke bus. Ini menjadi masalah bagi mereka yang sakit atau naik kursi roda. Akan semakin susah saja,’’ katanya.
Kondisi terparah dari kekurangan armada angkutan bus terjadi selepas shalat Isya kemarin. Saat itu hanya empat bus yang melayani para jamaah. Akibatnya, terjadi tumpukan penumpang di Terminal Bab Ali (Maulid Nabi) yang menjadi tempat naik dan turunya para jamaah yang berasal dari wilayah Mahbas Jin. Beberapa jamaah sempat terjatuh ketika berebut naik bus. Seorang diantaranya di masukan ambulance di bawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
Beberapa petugas pelayanan jamaah yang berada di tempat itu juga panik ketika jumlah penumpang yang menunggu angkutan menjadi membludak. Apalagi mereka oleh petugas keamanan Saudi terus ditahan di pintu masuk. Alasan mereka takut kalau ada penumpang yang nyelonong sehingga tertabrak bus.
‘’Para jamaah protes kepada kami. Tapi kami jelaskan bahwa soal ini ada di pihak pengelola angkutan yakni Saptco. Saya tidak tahu mengapa bus sampai berkurang,’’ kata seorang petugas layanana jamaah haji di Daerah Kerja Makkah.
Untungnya, lanjut Badrun situasi ruwet itu berhasil segera ditangani. Tak lebih dari tiga menit kemudian kekisruhan bisa terurai. Satu persatu jamaah bisa naik ke bus kembali. Ini terjadi setelah armada bus ditambah.’’Kami tidak tahu mengapa bus yang dioperasikan Saptco kini tinggal empat buah. Padahal pada hari-hari pertama ketika jamaah masih jarang di Makkah, mereka dilayani sembilan bus,’’ kata Badrun.
Manajer Bus Saudi Public Transportation Companyi (Saptco), Abdul Khatib, mengakui terjadinya kekisruhan angkutan bus shutlle tersebut. Menurut dia ada kesalahan teknis yang membuat antrian pengangkutan jamaah menumpuk.
‘’Sebenarnya ini lebih terjadi karena mulai parahnya kemacetan lalu lintas di sejumlah titik di seputar Masjidil Haram. Jumlah busnya memadai, karena rasionya untuk layanan bus adalah 1:1666. Ini memang beda jauh dengan angkutan bus jamaah biasa yang rasioanya hanya 1:600 bus,’’ kata Khatib.
Menurut dia, persoalan menumpuknya jamaah di terminal sepulang dari shalat Isya di Masjidil Haram, memang hal yang lazim terjadi. Sebab, saat itu hampir semua jamaah haji dari seluruh dunia yang datang ke Makkah dipastikan berada di Masjidil Haram.
Maka ketika mereka pulang dalam waktu yang bersamaan maka antrian naik bus pasti selalu akan terjadi.‘’Tapi untuk kasus ini, kami sudah menambah armada bus. Dan hanya dalam setengah jam saja persoalan bisa diselesaikan.’’ Kataanya.
Untuk mengantisipasi persoalan ini terulang kembali, semenjak tengah malam kemarin, pihak Saptco melepas atribut bus yang melayani penumpang secara shuttle. Bila sebelumnya bus banyak ditulis asal negara jamaah, maka kini tak ada lagi.
’’Akibatnya, semua jamaah yang dilayani melalui terminal ini, bisa naik sembarang bus. Tidak ada lagi bus jamaah Turki, Iran, Philipina, atau lainnya. Begitu ada bus yang kosong maka silahkan saja jamaah naik,’’ katanya.
Jumlah jamaah haji Indonesia yang mendapat layanan bus shuttle mencapai 44.327 jamaah. Mereka mendapat angkutan ini karena jarak pemondokannya antara 2.000 meter hingga 2.500 meter dari Masjidil Haram. Para jamaah ini tinggal di 61 rumah yang berada di lima wilayah, yakni Maahbas Jin, Ma’abdah, Rei’ Zakhir, Nakassah, dan Syari’ Umul Qura.
Pada puncak haji nanti angkutan mereka akan dilayani dengan 45 bus Pada hari biasa dilayani sembilan bus. Jumlah bus akan terus naik seiring dengan banyaknya jumlah jamaah haji yang masuk ke Makkah




