Selasa 11 Oct 2011 17:19 WIB

Dari Forum ACIS 2011: Pendekatan Islam Monodisiplin Tidak Lagi Memadai

Rep: Maspril Aries/ Red: Siwi Tri Puji B
Amin Abdullah
Foto: Republika
Amin Abdullah

REPUBLIKA.CO.ID,  PANGKALPINANG - Tuntutan modernitas dan globalisasi menuntut kajian Islam yang saintifik, yang secara serius melibatkan berbagai pendekatan.

Wacana tersebut mengemuka pada seminar  Annual Conference on Islamic Studies (ACIS) ke-10 yang diselenggarakan di Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Selasa (11/10).

Prof Dr Amin Abdullah yang menjadi pembicara utama pada hari pertama seminar bertema “Mozaik Islam dan Karakter Bangsa” mengatakan, “Pendekatan Islam monodisiplin tidak lagi memadai untuk menjawab tantangan zaman yang dihadapi umat Islam di berbagai tempat.”

Guru besar Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga itu menjelaskan tentang perkembangan studi Islam di Indonesia. Menurutnya, perkembangan studi Islam terbagi dalam tiga ranah atau periode.

Pertama tahun 1950 – 1970 atau disebut periode atau disebut ulum al-din. Kedua, tahun 1970 – 1990 atau disebut al-fikr al-Islamy, dan ketiga tahun 1991 – 2011 atau dirasat Islamiyyah.

 

“Dari periode tersebut perlu dibeda-bedakan meskipun tidak bisa dipisah-pisahkan antara tiga ranah kajian Islam,” ujar Amin Abdullah yang menjadi pembicara utama bersama pakar sejarah Prof Dr Taufik Abdullah.

Menurut Amin Abdullah, “Kajian keislaman era kontemporer di Indonesia perlu melibatkan ulum al-din, al-fikr al-Islamy, dan dirasat Islamiyyah. "Ke depan Annual Conference of IslamiC Studies atau ACIS di Indonesia perlu mempertimbangkan kesalingterkaitan antara ketiganya.”

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement