Jumat 07 Oct 2011 20:23 WIB

Menag Sesalkan Perampokan yang Menimpa Calhaj di Masjid Nabawi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Menteri Agama Suryadharma Ali menilai aksi perampokan yang dilakukan terhadap jamaah haji Indonesia di Madinah merupakan tindakan yang keterlaluan karena berdasarkan keterangan yang diperoleh pelaku masih bangsa sendiri.

"Perampokan tersebut keterlaluan karena pelaku dalam menjalankan aksinya menggunakan bahasa yang sama dengan jamaah, sehingga tidak ada yang menduga kalau hendak merampok," katanya di Padang, Jumat, saat melakukan kunjungan singkat ke Asrama Haji Tabing Padang.

Ia mengemukakan hal itu menanggapi adanya jamaah haji asal Indonesia yang menjadi korban perampokan di Masjid Nabawi oleh tiga orang yang tidak dikenal dan dapat berbahasa Indonesia pada 4 Oktober 2011. "Perampok tersebut tahu betul tenaga keamanan kita sangat terbatas dan tidak dapat melakukan pengamanan secara detil, sehingga kelemahan tersebut dimanfaatkan untuk merampok," katanya.

Menurut dia, kejadian tersebut harus menjadi pelajaran bagi jamaah haji yang akan berangkat supaya berhati-hati. Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) harus menyosialisasikan hal ini di setiap embarkasi agar tidak ada lagi jamaah yang menjadi korban kejahatan.

Hal ini mengingat jamaah haji umumnya berasal dari kampung yang belum pernah mengunjungi ibu kota, namun langsung ke luar negeri atau berangkat haji. "Ketika sampai di Arab Saudi seperti orang kebingungan dan begitu ada orang yang menggunakan bahasa yang sama menawarkan bantuan, maka langsung diterima, ternyata hendak melakukan kejahatan," katanya.

Selain itu, Pemerintah Indonesia juga telah melakukan koordinasi dengan pihak keamanan Arab Saudi. "Bahkan ada yang dilaporkan telah ditangkap oleh aparat keamanan setempat walaupun sebenarnya kita tidak tega karena hukumannya bisa potong tangan," kata dia.

Ia menyebutkan pada musim haji 2010 juga terjadi aksi penipuan terhadap jamaah haji, namun harta benda yang diambil dapat diambil lagi. Ia mengimbau kepada jamaah untuk berhati-hati supaya kejadian serupa tidak terulang karena jumlah aparat keamanan juga terbatas. "Mintalah bantuan kepada teman yang dikenal, bukan orang lain," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement