REPUBLIKA.CO.ID,MAKKAH – Para jamaah haji Indonesia diminta untuk mewaspadai praktik tindak kejahanan yang kerapkali terjadi disekitar kawasan Masjidil Haram. Apalagi, berdasarkan pengalaman sebelumnya praktik kejahatan sudah dilakukan layaknya sindikat.
‘’Wilayah sekitar Masjidil Haram pada musim haji juga merupakan titik rawan kejahatan. Untuk itu kami berharap agak para jamaah haji ketika di sana selalu bersikap waspada,’’ kata Koodinator Media Center Haji (MCH), Toto Sugiarto, di Makkah, Kamis (6/10).
Menurut Toto, ada beberapa modus operandi kejahatan yang kerapkali menimpa jamaah. Hal itu adalah tindak perampasan tas, perampasan perhiasaan, penipuan, bahkan pemaksaan meminta uang sedekah.
‘’Lebih baik, jamaah membawa uang seperlunya ketika beribadah di masjidil haram. Jangan juga memakai perhiasan mencolok. Kalau punya uang dan barang berharga lebih baik disimpan di deposit box yang ada di setiap maktab. Di situ nanti jamaah bisa menitipkan uang atau barang berharganya kepada petugas. Jamaah tak perlu khawatir karena nanti petugas akan memberikan dana tanda terima,’’ kata Toto lagi.
Menurut dia, berdasarkan pengalaman setahun sebelumnya, kawasan Masjidil Haram memang punya tingkat kerawanan yang tinggi. Selaian itu harap diketahui pula para pelaku kejahatan yang mengincar jamaah haji Indonesia adalah rekan sebangsanya yang sudah lama tinggal di Saudi Arabia.
‘’Kalau yang memaksa meminta sedekah lazimnya dilakukan oleh orang luar negeri. Tapi kejahatan penipuan dan perampasan barang pelakunya biasanya adalah orang Indonesia juga. Bahkan, mereka kadang menyamar sebagai petugas haji dengan mengenakan seragam yang sama. Untuk itu jamaah memang harus waspada dan jangan gampang percaya ketika di dekati orang baru yang tak dikenal,’’ ujar Toto.